Selasa, 24 Mei 2011

PAKAN ALAMI DALAM BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR

Budidaya ikan air tawar sekarang telah menjadi sebuah kegiatan agribisnis yang tak terpisahkan dengan industri pakan ikan. Hingga ikan mas, lele, nila (mujair), bawal air tawar, patin (pangasius), gurami dan terakhir yang sedang trend adalah udang galah; semuanya sangat tergantung pada pakan buatan industri besar. Pakan ikan air tawar tersebut sebenarnya sama dengan pakan untuk unggas, yang di kalangan peternak/petani ikan dikenal dengan nama pelet. Kisaran harga pelet, saat ini antara Rp 2.000,- sd. Rp 3.000,- per kg. Komponen biaya pakan dalam budidaya ikan air tawar mencapai 70% dari seluruh komponen biaya. Hingga petani ikan yang ingin meningkatkan keuntungannya, pertama-tama harus melakukan penghematan pada komponen biaya pakan.
Cara penghematan pakan ikan, selama ini dilakukan oleh petani dengan berbagai cara. Gurami diberi pakan hijauan berupa daun keladi (sénţé). Sampai sekarang, pemilik empang di pedesan Jawa Barat dan Jawa Tengah, masih memanfaatkan tinja sebagai pakan tambahan bagi ikan mas piaraan mereka. Meskipun ikan dari empang demikian dengan WC umum demikian, volumenya sangat kecil hingga tidak pernah sempat masuk pasar. Para peternak lele dan patin, biasa meramu pakan sendiri dari dedak halus, ampas tahu, tepung tapioka, tepung jagung dan daging ayam mati dari peternakan. Bahan tersebut dicampur, diberi air, digiling, ditambah vitamin dan dikukus. Bahan-bahan lain seperti pupa (kepompong) ulat sutera, cacing, siput, bekicot dll. juga mereka manfaatkan untuk bahan pakan tambahan.
Para petani tambak bandeng, selama ini sudah terbiasa memanfaatkan plankton yang mereka sebut "klékap" sebagai bahan pakan alami bagi bandeng mereka. Proses penumbuhan plankton harus dilakukan dengan pengeringan kolam, empang atau tambak. Pengeringan biasanya dilakukan sekalian dengan pengerukan lumpur yang digunakan untuk memperkuat dan marapikan tebing serta pematang. Proses pengeringan ini bisa berlangsung antara 1 minggu sd. 1 bulan, tergantung intensitas sinar matahari. Fungsi pengeringan selain untuk proses penumbuhan plankton, juga agar hama dan bibit penyakit ikan mati. Terutama penyakit akibat bakteri dan virus. Sebab air yang tergenang terlalu lama, potensial untuk menumbuhkan plankton, sekaligus juga virus dan bakteri pengganggu ikan. Para petani tambak biasa menggunakan tembakau dan biji teh untuk membunuh bakteri, virus dan hama lain pengganggu tambak.
Selain pengerukan lumpur, kalau perlu juga dilakukan pencangkulan dan pembajakan dasar kolam. Setelah kolam benar-benar kering dan rapi, ditaburkan pupuk kandang dan urea. Dosisnya seperti kalau menanam padi. Misalnya pupuk kandangnya 5 ton per hektar dengan urea 1 sd. 2 kuintal. Untuk lebih meningkatkan kesuburan air kolam, bisa ditambahkan pula zat perangsang tumbuh (ZPT) seperti Atonik atau Dekamon. Setelah itu tambak digenangi air. Kalau tambak air payau, maka yang digenangkan air tawar (dari sungai) dicampur dengan air laut. Kalau kita akan memelihara ikan air tawar, maka air yang digenangankan hanya air tawar. Selanjutnya kolam atau tambak dibiarkan terkena sinar matahari sampai menjadi hijau. Proses ini bisa berlangsung dari satu minggu sampai satu bulan, tergantung dari intensitas sinar matahari dan tingkat kesuburan air.  
Kolam yang sudah hijau ini telah dipenuhi dengan ganggang (algae) yang oleh masyarakat luas sering disebut salah (salah kaprah) sebagai "lumut" . Ada banyak ragam algae, mulai dari ganggang biru (Cyanophyta), ganggang hijau (Chlorophyta), ganggang cokelat (Dinophyceae), ganggang kuning (Chrysophyceae), ganggang merah (Rhodophyceae) dan ganggang kersik (Diatomeae). Hingga sebenarnya, warna air yang subur, akan sangat tergantung dari jenis algae yang tumbuh di sana. Namun pada umumnya yang paling banyak tumbuh di kolam ikan adalah ganggang hijau. Selain ditumbuhi algae, kolam yang subur juga akan dihuni cacing, jentik nyamuk, larva capung, kumbang air, kepik, kutu air dll. Kumpulan algae dan macam-macam hewan renik (mikro) inilah yang di kalangan peternak ikan disebut sebagai plankton.
Kesuburan kolam demikian, akan tetap terjaga apabila aliran air tidak cukup deras. Apabila aliran air cukup deras, maka algae dan macam-macam hewan renik itu tidak akan mampu tumbuh dengan baik hingga membentuk koloni. Misalnya di kolam air deras. Bahkan pemeliharaan ikan di karamba, baik karamba sungai, danau, waduk maupun laut, juga sulit untuk memanfaatkan pakan alami berupa algae dan hewan renik. Sebab air dalam karamba merupakan satu kesatuan dengan seluruh volume air dalam kali, danau, waduk atau laut. Pemeliharaan ikan dalam karamba di danau Toba yang sangat luas itu pun, telah mengakibatkan ekosistem perairan alam menjadi rusak. Sebab jumlah karamba dan populasi ikan tidak pernah dihitung dengan baik, hingga memenuhi syarat maksimal daya dukung danau tersebut. Akibat banyaknya karamba di danau Toba, kotoran ikan serta pakan yang tidak termakan mengendap di dasar perairan, membusuk dan mencemari air danau.
Rekayasa air untuk memproduksi pakan alami dalam budidaya ikan, hanya bisa dilakukan pada kolam, empang atau tambak yang debit airnya bisa diatur. Debit yang konstan ini akan mengakibatkan pertumbuhan plankton menjadi optimal. Namun juga ada bahayanya apabila debit airnya sangat kecil. Pada siang hari algae, terutama ganggang hijau, akan memproduksi oksegen yang cukup banyak bagi kebutuhan seluruh ikan atau udang dalam tambak tersebut.  Tetapi pada malam hari fotosintesis terhenti. Padahal algae itu pada malam hari juga memerlukan oksigen meskipun dalam volume yang sangat kecil. Akibatnya pada malam hari kolam, empang atau tambak tersebut akan kekurangan oksigen. Lebih-lebih kalau padat penebarannya tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, para petambak dan petani ikan memanfaatkan kuncir air untuk meningkatkan ketersediaan oksigen. Selain dengan kincir air, untuk mengatasi kekurangan oksigen ini bisa dilakukan pula penambahan debit air apabila sumbernya memungkinkan. Apabila tidak mungkin, bisa dilakukan rotasi dengan menggunakan pompa serta filter.
Meskipun kita telah berhasil meningkatkan kesuburan air kolam secara optimal, namun pemeliharaan ikan dengan memanfaatkan pakan alami 100%, juga tidak akan ekonomis. Sama tidak ekonomisnya dengan apabila kita hanya mengandalkan pakan buatan 100%. Sebab apabila yang dipelihara ikan carnivora, seperti lele, gabus, patin dll, maka mereka akan kanibal. Hingga populasi ikan akan meyusut dengan sangat drastis. Contohnya adalah pemeliharaan belut di dalam bak atau drum yang diberi lumpur, batang pisang, pupuk kandang dll. hingga tingkat kesuburannya sangat tinggi. Ke dalam bak tersebut kemudian kita lepaskan 100 ekor anak belut, tanpa kita beri tambahan pakan apa pun. Setelah tiga bulan bak atau drum itu dibongkar, maka yang tersisa hanya sepasang belut jantan dan betina. Belut lain sudah saling makan hingga yang tinggal hanya dua ekor itu saja. Lain halnya kalau ke dalam bak atau drum belut itu tiap tiga hari sekali kita benamkan bangkai ayam, bebek atau telur-telur yang tidak menetas yang telah direbus terlebih dahulu. Dalam jangka waktu hanya dua bulan, 100 ekor anak belut itu sudah akan berubah menjadi belut dengan ukuran satu jari orang dewasa dan gemuk-gemuk.
Ke dalam kolam yang paling subur sekalipun, sebaiknya tetap perlu ditambahkan  pakan alami lain. Bagi ikan-ikan karnivora, perlu diberikan cacing, bekicot, bangkai ayam dll dalam volume yang sesuai dengan populasi ikan yang ditebar. Kalau yang dipelihara ikan-ikan herbivora, misalnya gurami, maka perlu ditambahkan daun-daunan dalam jumlah cukup. Pakan alami ini selain mampu meningkatkan keuntungan karena bisa mengurangi kebutuhan pakan pabrik, sekaligus juga akan meningkatkan kualitas daging ikan. Gurami yang hanya diberi pelet misalnya, kualitas dagingnya akan lembek dan kurang padat. Dengan dipelihara di kolam yang subur, dengan pakan tambahan berupa daun keladi, maka kualitas dagingnya akan makin padat. Kualitas daging ikan ini akan berpengaruh pada harga jual produk akhirnya berupa ikan konsumsi.
Pada pemeliharaan udang galah misalnya, tingkat kesuburan kolam akan sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan dan konversi pakan. Namun khusus dalam pemeliharaan udang galah, terutama dengan tingkat penebaran tinggi, penggunaan tali, misalnya tali rafia yang direntangkan di seluruh kolam, akan meningkatkan produksi. Sebab kebiasaan udang agak berbeda dengan ikan. Udang tidak biasa berenang melainkan merayap. Di alam, udang akan merayap pada tumbuhan air, akar tanaman dll. Tanpa adanya tanaman air, udang hanya akan merayap pada dasar kolam. Aktivitas udang dengan populasi padat di dasar kolam itu, akan mengakibatkan tingginya tingkat kanibalisme. Dengan adanya tali-tali yang terentang di kolam, maka tingkat kanibalisme bisa diturunkan. Dengan kolam yang kesuburannya optimal, maka hewan renik dan algae akan ikut mempercepat pertumbuhan udang. Selain pakan buatannya bisa dihemat, kualitas daging udangnya juga akan lebih baik.
Pada ikan-ikan karnovora, misalnya belut, pencegahan kanibalisme bisa dilakukan dengan menaruh buluh bambu atau potongan pipa PVC (pipa pralon) di sepanjang pinggir kolam. Ikan-ikan karnovora seperti belut, sidat, lele dan gabus akan senang bersembunyi di buluh bambu atau potongan pralon tersebut, hingga tingkat kanibalismenya akan turun. Kalau suplai cincangan cacing. bekicot atau bahan hewani lainnya cukup, maka kolam yang subur tersebut akan mampu mempercepat pertumbuhan ikan karnivora mencapai optimal. Kecuali lele dan patin, ikan karnivora seperti gabus, betutu, sidat dan belut agak sulit untuk mengkonsumsi pelet. Karenanya, kolam yang subur dengan suplai pakan tambahan berupa limbah pemotongan hewan menjadi mutlak diperlukan.

BUDIDAYA CABAI PADA MUSIM PENGHUJAN

Dari bulan November sampai dengan April, sebagian besar petani cabai di Brebes akan beralih ke komoditas padi. Sebab lahan pertanian di sana  akan tergenang air. Bahkan tidak jarang areal pertanian itu terlanda banjir. Petani Brebes yang pada musim penghujan tetap bertahan menanam cabai, jumlahnya hanya sedikit. Sebaliknya, pada bulan-bulan November sampai dengan April, para petani lahan kering di pegunungan, justru akan menanam cabai. Mereka adalah petani tradisional yang hasil produksinya rendah, atau petani modern yang menggunakan benih unggul dan mulsa plastik hitam perak. Tingkat kegagalan petani cabai  tradisional maupun modern di dataran tinggi ini relatif besar. Penyebab utamanya adalah, kondisi cuaca musim penghujan, yang memang tidak ramah terhadap komoditas cabai.
Kegagalan petani tradisional, kebanyakan disebabkan oleh rendahnya kualitas benih. Biasanya mereka menggunakan benih buatan sendiri, yang mutunya tidak sebaik benih impor. Faktor lain yang menyebabkan kegagalan petani tradisional adalah, kecilnya tingkat modal. Rata-rata petani tradisional hanya mengeluarkan modal di bawah Rp 5.000.000,- per hektar untuk satu musim tanam. Hingga input pupuk serta pestisida yang mereka berikan ke tanaman juga sangat kecil. Akibatnya, tanaman akan mudah terserang hama dan penyakit, terutama fusarium dan pseudomonas. Kelebihan para petani tradisional ini adalah, lahan yang mereka gunakan untuk bertanam cabai, umumnya masih terbebas dari cemaran cendawan fusarium dan bakteri pseudomonas.
Meskipun para petani cabai modern mampu menanamkan modal antara Rp 40.000.000,- sampai Rp 50.000.000,- per hektar per musim tanam, namun tingkat kegagalan mereka juga masih tinggi. Penyebab kegagalan mereka antara lain adalah, lahan yang mereka gunakan untuk bertanam cabai, umumnya berada di sekitar jalan raya. Lahan dengan lokasi demikian, kebanyakan sudah tercemar cendawan fusarium dan bakteri pseudomonas. Modal mereka yang relatif tinggi, di lain pihak juga menuntut hasil yang tinggi pula. Pada musim penghujan, umumnya intensitas sinar matahari tidak sebaik pada musim kemarau. Hingga hasil yang diperoleh dari budidaya cabai pada musim penghujan, pasti tidak akan setinggi hasil dari penanaman pada musim kemarau.
Teknik budidaya para petani cabai modern umumnya sudah sesuai dengan standar agribisnis internasional. Mereka menggunakan benih impor, terutama dari Know You Seed, Taiwan. Benih unggul ini menuntut penggunakan mulsa plastik hitam perak yang juga diproduksi oleh pengusaha Taiwan. Petani cabai kita tidak pernah tahu, bahwa mulsa plastik hanya digunakan pada budidaya cabai musim kemarau, dengan teknik pengairan genangan maupun drip. Kalau teknik pengairannya dengan penyiraman, maka mulsa plastik justru akan menjadi penghambat budidaya. Demikian pula halnya pada budidaya musim penghujan, mulsa plastik yang berguna untuk mempertahankan kelembapan tanah (selain untuk mencegah tumbuhnya gulma), juga akan tidak berfungsi. Sebab pada musim penghujan, tanah sudah sangat lembap.
Tingkat kegagalan budidaya cabai pada musim penghujan yang tinggi ini, jelas akan memicu tingginya harga cabai pada musim penghujan pula. Hingga rata-rata harga cabai  antara bulan Desember sampai dengan Maret akan selalu lebih tinggi dibanding harga rata-rata antara bulan Juli sampai dengan Oktober. Itulah sebabnya apabila budidaya cabai pada musim penghujan mampu menghasilkan produksi normal, maka keuntungan yang akan diraih petani, lebih tinggi daripada budidaya pada musim kemarau. Normalnya, hasil cabai pada petani tradisional adalah 6 ons per tanaman per musim tanam (selama periode panen sekitar 3 bulan). Pada pertanian modern 1 kg. per tanaman per musim tanam. Kalau hasil ini bisa diraih, maka keuntungan petani akan cukup baik.
Namun budidaya cabai pada musim penghujan juga menuntut biaya yang tinggi pula. Petani tradisional maupun modern, harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pembelian pestisida. Terutama fungisida dan bekterisida guna menanggulangi fusarium dan pseudomonas. Intensitas penyemprotan ini pada puncak musim penghujan akan sedemikian tingginya. Apabila pagi hari sekitar pukul tujuh hujan, maka pukul sembilan harus disemprot. Kalau kemudian pada pukul sebelas kembali hujan, setelah hujan reda harus disemprot kembali. Misalnya pukul dua siang kembali hujan, maka pukul empat sore harus kembali disemprot. Andaikata hujan demikian terjadi terus-menerus selama sekitar satu minggu, maka petani akan bangkrut karena biaya pestisida tidak mungkin tertanggulangi lagi dari hasil panen. Namun sebaliknya kalau tanaman tidak disemprot juga akan mati terserang penyakit.
Petani, baik petani tradisional maupun modern, menyiasati kondisi demikian dengan menaungi bedeng tanaman mereka dengan plastik bening. Caranya, mereka membuat kerangka bambu berbentuk melengkung dan memanjang sepanjang bedengan cabai. Di atas kerangka bambu itu dipasang plastik bening. Harga plastik bening demikian (lebar 1,5 m sd 2,5 m), antara Rp 1.000,- sd. Rp 15.000,- per meter tergantung kualitasnya. Petani yang rajin, akan membuat konstruksi bambu dan tudung plastik ini bisa dibuka dan ditutup. Hingga apabila hujan turun dan juga pada malam hari, tudung plastik akan ditutupkan. Sebaliknya pada siang hari ketika panas, plastik dibuka. Hal demikian juga dilakukan oleh para petani Taiwan untuk tanaman cabai dan melon. Biaya plastik dan kerangka bambu ini masih bisa tertanggulangi oleh hasil panen.
Para petani tradisional, biasanya akan memilih plastik dengan harga termurah, yakni Rp 1.000,- per m. yang diperkirakan akan mempu menaungi antara 4 sd. 6 individu tanaman. Ditambah dengan biaya bambu dan tenaga kerja, biaya naungan per meternya akan mencapai Rp 1.200,- Kalau biaya ini dibagi untuk empat tanaman, maka jatuhnya per tanaman Rp 300,- Kalau dibagi untuk 6 tanaman, maka jatuhnya hanya Rp 200,- Biaya ini masih bisa ditutup oleh hasil panen. Sebab dengan adanya tudung plastik, maka biaya pestisida bisa diminimalkan. Meskipun hujan turun terus sepanjang hari selama satu minggu, tanaman cukup disemprot sekali guna membebaskannya dari fusarium dan pseudomonas. Para petani modern yang biasa menggunakan mulsa plastik hitam perak, tinggal mengalihkan biaya mulsanya menjadi biaya untuk tudung. Hingga praktis para petani modern tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan. Sebab biaya untuk konstruksi bambu, bisa diambil dari selisih harga antara plastik bening yang murah, dengan mulsa hitam perak yang relatif mahal.
Selain penggunaan plastik bening sebagai tudung bedeng penanaman, budidaya cabai pada musim penghujan juga masih perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, sebaiknya kita memilih jenis cabai yang relatif tahan terhadap kelembapan udara. Jenis cabai keriting misalnya, relatif lebih tahan kelembapan dibanding dengan cabai merah besar. Lokasi penanaman juga harus dipilih yang belum tercemar oleh fusarium dan pseudomonas. Sebagai pedoman, petani harus tahu betul bahwa petak lahan tersebut selama paling tidak dua tahun terakhir, tidak ditanami cabai, terung, tomat, kentang dll. tanaman sejenis, yang kemungkinan bisa menjadi sumber penyakit fusarium maupun pseudomonas. Lahan juga berdrainase cukup baik. Seandainya lahan terletak di lokasi yang berlereng, juga tetap perlu dibangun terasering dan saluran air untuk menghindari genangan. Lahan yang bernaungan rumpun pisang, albisia atau tanaman keras lainnya sebaiknya dihindarkan.  Sebab naungan itu akan meningkatkan kelembapan udara yang potensial memicu datangnya penyakit.
Meskipun harga cabai pada musim penghujan bisa relatif lebih tinggi dibanding pada musim kemarau, namun pasokan yang berlebihan juga akan tetap menjatuhkan harga. Hingga strategi penanaman perlu dilakukan. Kalau lahan yang akan ditanami cabai pada musim penghujan ini mencapai luasan di atas dua hektare, maka penanaman tidak bisa dilakukan sekaligus. Secara bertahap lahan dibuka dan ditanami 2.000 meter per angkatan setiap minggu. Hingga panen tidak akan terjadi serentak. Meskipun periode panen cabai dari tanaman yang seumur pun, akan terjadi secara bertahap selama sekitar tiga bulan. Namun dengan pentahapan pola tanam demikian, saat mulai dan akhir panen bisa diatur hingga hasilnya tidak melimpah di pasaran. Kalau pada awal November kita membuka lahan seluas 2.000 m, kemudian disusul pada minggu berikutnya 2.000 m, maka lahan dua hektare itu akan habis tertanami pada  pertengahan Januari. Areal penanaman Januari ini akan habis dipanen pada bulan Mei ketika harga cabai mulai merosot.
Volume buah cabai hasil penanaman pada musim penghujan, relatif lebih kecil dibanding dengan penanaman pada musim kemarau. Namun bobotnya justru lebih tinggi. Sebab kadar air buah cabai pada musim penghujan, memang lebih tinggi dibanding buah yang dihasilkan pada penanaman pada musim kemarau. Bobot yang relatif lebih tinggi ini, akan memberikan dampak keuntungan yang lebih besar bagi para petani. Kelemahannya, daya tahan buah cabai hasil penanaman musim penghujan, lebih rendah dibanding buah cabai hasil panen musim kemarau. Hingga penanganan pasca panen mulai dari pengemasan dan pengangkutan, lebih memerlukan perhatian. Yang jelas, resiko budidaya cabai pada musim penghujan memang cukup tinggi. Namun resiko itu juga diimbangi dengan harga yang umumnya lebih baik dibanding harga cabai pada musim kemarau.

BUDIDAYA JAGUNG MANIS DI SENTRA SAPI PERAH

Sentra peternakan sapi perah di Indonesia terkonsentrasi di Pangalengan (Jabar), Boyolali (Jateng) dan Pujon (Jatim). Di Pangalengan misalnya, terdapat populasi sekitar 17.000 ekor sapi. Kalau dalam sehari rata-rata satu ekor sapi memerlukan hijauan sebanyak 40 kg.  maka sentra peternakan tersebut memerlukan 680 ton hijauan per hari. Produktivitas lahan yang ditanami hijauan, rata-rata 20 ton per 70 hari. Hingga tiap harinya harus ada 34 hektar lahan hijauan yang siap untuk dipanen. Dengan sistem rotasi yang baik, dengan adanya pengairan teratur, maka tiap dua bulan lebih 10 hari, penanaman akan kembali ke lahan semula. Hingga untuk mencukupi 17.000 ekor sapi perah tersebut, sebenarnya diperlukan lahan penanaman hijauan (monokultur) seluas 34 (hektar) X 70 (hari) = 2.380 hektar. Padahal di kawaan pangalengan, lahan-lahan rakyat lebih banyak dimanfaatkan untuk menanam kentang. Sebab Pangalengan juga merupakan salah satu sentra kentang di Indonesia. Di luar lahan petani, Pangalengan dikelilingi oleh lahan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan lahan PT Perhutani (Persero). Lahan PTPN berupa perkebunan teh, sementara lahan Perhutani adalah hutan lindung atau tegakan pinus. Hingga upaya untuk menyediakan 2.380 hektar lahan untuk meningkatkan produktivitas susu di Pangalengan merupakan sebuah impian. Sebagai gambaran, lahan Perkebunan Teh Malabar hanya sekitar 3.000 hektar.
Salah satu alternatif memenuhi kebutuhan hijauan pakan ternak adalah dengan menggabungkan agribisnis jagung manis (sweet corn) dengan peternakan sapi perah. Jagung manis adalah varietas jagung yang hanya akan dipanen muda, yakni pada umur sekitar 70 hari di lahan dataran tinggi. Di dataran menengah dan rendah, umur panennya bisa lebih singkat, yakni sekitar 65 bahkan hanya 60 hari. Karena dipanen pada umur muda, maka tebon (batang berikut daun) jagung tersebut masih sangat hijau dan segar, hingga nilai gizinya masih tinggi bagi ternak ruminansia, khususnya sapi perah. Beda dengan budidaya jagung hibrida untuk pakan ternak yang akan dipanen tua, yakni pada umur 100 hari. Pada waktu itu tebon jagung sudah mengeras bahkan mengering hingga nutrisinya terlalu rendah sebagai pakan ternak. Di sentra penanaman jagung hibrida, biasanya daun-daun jagung ini akan mulai diambil pada saat jagung berumur sekitar 80 hari. Nanti pada umur sekitar 90 hari, seluruh daun akan dihabisi hingga yang tinggal hanyalah batang bagian bawah sampai sebatas tongkol. Tongkol ini akan dibiarkan mengering di areal penanaman sampai saat panen. Pada jagung manis, pemanenan dilakukan berikut tongkolnya, hingga yang tersisa adalah batang serta daun jagung yang masih hijau. Di sentra-sentra penanaman jagung manis yang masyarakatnya banyak memelihara sapi serta domba, harga tebon jagung manis ini sekitar Rp 50,- per kg. Kalau dalam tiap hektar lahan jagung manis bisa dipanen   sekitar 20 ton tebon, maka petani masih akan memperoleh tambahan pendapatan Rp 1.000.000,- per hekrat per musim tanam.
Modal kerja penanaman jagung manis sekitar Rp 5.000.000,- per hektar per musim tanam. Modal tersebut akan digunakan untuk mengolah lahan, membeli benih, memupuk dan merawat tanaman serta memanen. Benih yang diperlukan sekitar 6 kg. untuk tiap hektar lahan. Pupuk organik yang diperlukan sebanyak 5 ton. Baik berupa pupuk kandang maupun kompos. Pupuk kimianya berupa urea, SP, KCL serta NPK. Total aplikasinya sekitar 1 ton dengan variasi jenis pupuk sesuai dengan kondisi lahan. Selain itu masih diperlukan pula pestisida dan pengapuran lahan apabila lahan tersebut ber pH di bawah 7. Kebutuhan pupuk kandang di senra-sentra penanaman jagung manis selama ini cukup tinggi. Sementara ketersediaannya sangat rendah. Karenanya pupuk kotoran sapi dan domba selalu menjadi rebutan. Alternatif yang ditempuh petani adalah dengan memanfaatkan pupuk kotoran ayam. Baik ayam pedaging (bercampur sekam) atau ayam petelur (murni kotoran). Namun kandungan bahan organik dari pupuk ayam, tidak sebaik pada pupuk kotoran sapi atau domba. Di lain pihak, kototan sapi perah biasanya hanya terbuang sia-sia. Tiap pagi, apabila akan dilakukan pemerahan, maka kandang yang berlantaikan semen itu akan diguyur air. Kotoran sapi akan langsung hanyat menuju perairan umum. Padahal nilai kotoran sapi tersebut sebagai pupuk kandang masih tinggi. Penggelontoran ke sungai juga akan mencemari lingkungan. Penggabungan pertanian jagung manis dengan peternakan sapi perah dapat mengatasi dua kendala sekaligus. Jagung manis tidak perlu kekurangan pupuk organik, sementara pencemaran limbah peternakan juga tertanggulangi.
Fungsi pupuk organik, dalam hal ini pupuk kandang, dalam budidaya jagung manis sangat besar. Pertama, pupuk organik akan memperbaiki struktur tanah hingga daya serap akar terhadap nutrisi dalam bentuk unsur hara makro (N, P, K) akan semakin besar. Selama ini hampir semua lahan pertanian di Jawa, baik lahan sawah maupun ladang, sudah sangat kekurangan unsur organik. Penyebabnya adalah tingginya erosi, serta aplikasi pupuk kimia yang sangat berlebihan. Hingga pemberian pupuk urena, Sp mapun Kalium serta pupuk majemuk NPK dalam dosis tepat pun, tidak akan terserap secara optimal oleh akar tanaman. Kedua, fungsi pupuk kandang bagi jagung manis adalah untuk memperkuat pertumbuhan akar.  Hingga pada saat tanaman pas berat-beratnya (umur 40 sd. 60 hari) apabila terjadi angin kencang, tanaman tidak akan roboh. Sebenarnya aplikasi pupuk kandang untuk lahan pertanian yang sudah terlanjur rusak untuk tanaman jagung manis, harus lebih dari 5 ton. Sebab dosis 5 ton per hektar per musim tanam adalah untuk kondisi normal. Dalam keadaan lahan sudah rusak berat. dosis yang dianjurkan adalah 20 ton. Kemudian berangsur-angsur diturunkan sampai ke kondisi normal yakni 5 ton per hektar per musim tanam. Dengan demikian, kebutuhan pupuk kandang untuk areal pertanian jagung manis seluas 100 hektar saja, sudah mencapai 2.000 ton per musim tanam.
Pupuk kandang yang dimaksudkan adalah kotoran ternak yang sudah terfermentasi dengan baik. Kotoran sapi perah segar yang baru saja disiram dari kandang, masih harus diperam dulu hingga siap untuk menyuburkan lahan pertanian. Kalau kotoran sapi yang baru saja diambil dari kandang itu langsung diaplikasikan ke lahan, tanaman akan mati. Sebab N dalam kotoran ternak tersebut masih sangat tinggi hingga akan melayukan tanaman. Selain itu, kotoran tersebut dalam proses fermentasinya akan mengeluarkan gas methan dan amonia yang juga bisa meracuni akar tanaman. Panas dari proses fermentasi itu pun juga  akan menimbulkan panas yang langsung berdampak ke rusaknya parakaran. Karenanya, kotoran sapi perah yang disiram dari kandang idealnya ditampung terlebih dahulu dalam sebuah bak penampungan. Apabila bak tersebut dibuat tertutup, maka gas methan (biogas) yang dihasilkannya masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Namun dubanding dengan nilai investasinya, nilai ekonomis dari gas tersebut relatif tidak sebanding. Hingga bak penampungan tersebut bisa dibangun secara terbuka. Untuk mempercepat proses fermentasi serta guna menghindarkan polusi bau, maka ke dalam bak penampungan tersebut perlu ditambahkan biang bakteri. Misalnya EM4 atau merk lain. Tanpa bantuan bakteri, proses pemasakan pupuk akan berlangsung selama lebih dari sebulan dengan polusi bau yang luarbiasa. Dengan bantuan bakteri, proses tersebut bisa dipersingkat menjadi paling lama 1 minggu dan tanpa adanya polusi bau.
Limbah peternakan sapi perah sangat spesifik. Beda dengan limbah kotoran sapi pedaging atau domba. Sebab kandang sapi perah rata-rata berlantai semen dan cara pembersihannya dilakukan harian dengan cara menyiram. Karenanya. limbah peternakan sapi perah berupa kotoran yang larut dalam air. Dalam larutan bahan pupuk tersebut, terkandung pula urine sapi yang kadan Nnya sangat tinggi. Karenanya pemeraman kotoran sapi perah harus dengan menyertakan airnya. Beda dengan fermentasi kotoran sapi pedaging atau domba yang bisa dilakukan hanya dengan kotoran padatnya. Sebab urine sapi pedaging serta domba, masih tersimpan dalam jerami atau rumput kering yang biasanya dijadilan alas kandang. Karena pemeraman limbang sapi perah dengan menyertakan airnya, maka pemanfaatannya untuk tanaman pun idealnya juga dengan menyertakan airnya. Cara paling prkatis yang bisa dilakukan adalah dengan menyedot limbah cair tersebut dari bak penapungan menggunakan mobil tangki. Selanjutnya kotoran yang telah terfermentasi dengan baik itu langsung disiramkan ke lahan yang akan ditanami jagung manis. Karena dosis normal 5 ton per hektar dan untuk lahan kritis 20 ton tersebut adalah pupuk padat, maka pada penggunaan pupuk organik cair ini dosisnya dilipatkan. Kalau diperkirakan bagian padatnya hanya 25 %, maka dosis tersebut dikalikan empat dari dosis normal. Kalau bahan padatnya sekitar 50 % maka cukup dikalikan dua. Pemberian pupuk ini sebaiknya dilakukan pada saat lahan belum dibajak. Selanjutnya, pemberian pupuk pada saat areal sudah ditanami, dilakukan dengan   menampung pupuk dalam drum-drum yang ditaruh di pinggir jalan di dekat areal jagung manis. Selanjutnya penyiraman ke masing-masing individu tanaman dilakukan sebara manual. Pada pemupukan tahap kedua ini, bisa sekaligus dicampurkan (dilarutkan NPK) dengan dosis 1 atau 2 kuintal per hektar.
Saat panen jagung manis, tebon segar juga bisa langsung dipanen. Idealnya tebon segar ini dicacah menggunakan chooper hingga diperoleh partikel yang siap dicampur konsentrat untuk dikonsumsi sapi. Dalam keadaan tebon berlimpah, hasil cacahan ini bisa dibuat silase dan sekaligus disimpan dalam silo. Baik silo permanen dari bahan bata/batako, maupun silo berupa kantung plastik besar yang ditanam dalam tanah. Pemanfaatan kotoran sapi perah secara optimal, dapat meningkatkan hasil jagung manis dari 8 ton per hektar menjadi 12 sd. 14 ton per hektar. Sementara pemanfaatan tebon segar, bisa meningkatkan produktivitas susu dari 10 sd. 12 liter per hari menjadi 14 sd. 16 liter.  Dengan harga jagung manis rata-rata Rp 1.000,- per kg. tongkol segar, maka peningkatan pendapatan petani antara Rp 4.000.000,- sd. Rp 6.000.000,- per hektar per musim tanam. Sementara peningkatan pendapatan peternak, dengan harga susu segar Rp 1.500,- adalah Rp 6.000,- per ekor sapi per hari.  Hingga penerapan pola agribisnis jagung manis di sentra peternakan sapi perah, akan menguntungkan pihak petani maupun peternak.

ITIK SEBAGAI "MESIN" PENCETAK TELUR

Produktifitas itik masih kalah dibanding ayam ras petelur. Paling tinggi kemampuan bertelur itik hanyalah 250 butir per ekor per tahun. Itik magelang (itik kalung) malahan hanya sekitar 180 butir per ekor per tahun. Sementara ayam petelur bisa sampai 300 butir. Tetapi untuk keperluan tertentu, telur itik tidak bisa tergantikan oleh telur ayam. Bahkan telur itik biru juga tidak bisa tergantikan oleh telur itik yang berwarna putih. Misalnya untuk keperluan telur asin dan martabak. Untuk dua produk tersebut, mutlak diperlukan telur itik yang berwarna biru. Karenanya, meskipun  volume produksinya relatif kecil dibanding telur ayam ras, peran telur itik tetap tidak akan tergusur oleh telur ayam ayam ras. Hingga agroindustri telur itik berkembang sesuai dengan hukum pasar. Profesionalitas pun berjalan. Bahkan kreatifitas juga bermunculan. Misalnya sistem penetasan telur dengan teknologi sekam yang hemat energi. Pemanfaatan sisa-sisa nasi dari warteg (warung tegal) untuk pakan itik dll. Sentra-sentra peternakan itik pun tumbuh di Cirebon, Kuningan, Brebes dan Tegal (itik tegal); Sukabumi, Cianjur, Magelang dan Boyolali (itik magelang); sekitar Mojokerto (itik mojosari); di Bali (itik bali); dan di Kab. Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (itik alabio). Itu tadi merupakan sentra-sentra utama yang hasilnya dipasarkan secara nasional. Selain itu masih ada pula sentra-sentra kecil yang hasil telur maupun dagingnya hanya untuk konsumsi lokal. 
Di sentra-sentra itik tersebut, telah tercipta suatu sistem yang mengarah pada spesialisasi. Di Amuntai, Kab. Hulu Sungai Utara, ada peternak yang khusus menghasilkan telur konsumsi, ada yang hanya telur tetas, ada spesialis penetasan, spesialis pembesaran itik betina, itik jantan, bahkan ada yang spesialisasinya membuat kandang, meramu pakan, menyalurkan itik jantan dll. Pola agroindustri seperti itu, sudah merata terdapat di hampir semua sentra itik di Indonesia. Masing-masing jenis itik, memiliki spesifikasi tertentu yang sangat khas. Itik tegal berukuran kecil, posisi tubuh tegak dengan postur langsing, warna bulu cokelat muda cerah. Ukuran telur sedang, warna kulit telur biru cerah. Produktifitas sekitar 200 butir per ekor per tahun. Itik mojosari mirip dengan itik tegal. Bedanya, warna bulu lebih gelap, posisi tubuh lebih menunduk. Ukuran, warna kulit dan produktifitas telur sama dengan itik tegal. Itik magelang merupakan itik "raksasa". Karena ukuran tubuh serta telurnya lebih besar. Posisi tubuh lebih menunduk dari itik mojosari. Warna bulu lebih gelap. Ciri khasnya terdapat gelang warna (kalung) pada lehernya. Hingga kadang-kadang disebut sebagai itik kalung. Selain lebih besar, telur itik magelang juga berwarna biru agak gelap. Produktifitas telur paling tinggi 180 butir per ekor per tahun.
Itik bali rata-rata berwarna somi (cokelat muda). Sebab meskipun variasi warna itik bali sangat beragam, namun yang paling digemari para peternak adalah warna somi. Selain itu masih ada warna putih, hitam, sundihan (cokelat gelap bergaris hitam) dan sikep (warna elang). Ciri khas itik bali adalah adanya jambul pada bulu kepalanya. Hingga kadang-kadang itik bali disebut sebagai itik jambul. Ukuran telurnya lebih besar dibanding itik tegal, namun lebih kecil dari itik magelang. Warna  kulit telurnya putih. Produktifitasnya sedikit lebih kecil dibanding itik tegal maupun mojosari. Semua itik tadi, warna kulit kakinya kelabu agak kehitaman. Hanya itik alabiolah yang warna kulit kakinya oranye cerah, mirip itik peking. Warna bulu itik alabio abu-abu berbintik hitam. Ukuran tubuhnya kecil dengan posisi sangat menunduk. Ukuran telurnya paling kecil, dengan bentuk lebih bulat. Warna kulit telur abu-abu. Produktifitasnya bisa sampai 250 butir per ekor per tahun. Itik petelur yang dikembangkan di Inggris adalah khaki chambel yang merupakan silangan itik rouan Perancis, itik liar dan itik jawa (itik tegal). Produktifitas telurnya bisa lebih dari 250 butir per ekor per tahun. Namun telur khaki chambel kurang disenangi karena warna kulitnya putih seperti halnya telur itik bali.  Selain itik petelur tersebut, masih ada pula itik manila (entok) serta itik peking yang dipelihara untuk dimanfaatkan bulu serta dagingnya. Bulu itik manila/peking antara lain untuk shuttle cock dan pengisi bantal serta kasur.     
Ada dua pola pemeliharan itik di Indonesia. Pertama pola tradisional (konvensional) dengan cara digembalakan. Kedua cara modern (intensif) dengan dikandangkan. Di Jawa, masih banyak pemeliharaan itik dengan pola tradisional. Satu kawanan itik berjumlah minimal 200 ekor dengan dua penggembala. Kawanan itik ini sama sekali tidak pernah "pulang" ke rumah pemiliknya. Mereka mengembara dari satu persawahan ke persawahan lain, sesuai dengan musim panen. Pada musim panen demikian, produksi telur itik tegal dan mojosari bisa mencapai 80% dari total populasi. Paling sedikit 60%. Sebab seluruh kebutuhan nutrisi itik tercukupi dari lahan penggembalaan. Karbohidrat dan protein nabati, tercukupi dari sisa-sisa padi yang rontok sehabis dipanen. Protein hewani akan tercukupi dari siput, anak kodok, cacing, yuyu (kepiting sawah) dll. Selain itu di sawah tersebut juga terdapat gulma seperti genjer, semanggi, bengok dll. yang akan memenuhi kebutuhan serat kasar, vitamin dan mineral bagi itik. Kualitas telur itik gembalaan luarbiasa baik. Kulit telurnya sangat tebal dan kuat,  berwarna biru cerah kehijauan. Warna kuning telurnya benar-benar kuning mengarah ke jingga. Para produsen telur asin kualitas baik akan selalu memilih telur itik gembalaan. Demikian pula halnya dengan para pembibit itik (pengusaha penetasan). Sebab daya tetas telur itik gembalaan rata-rata mencapai 80%. Para pedagang martabak, malahan mengharuskan bahan baku dari telur itik magelang hasil gembalaan. Sebab selain berukuran besar, warna kulit telur benar-benar biru tajam hinga  sangat menarik.
Itik gembalaan selalu diberi pejantan. Tiap 100 ekor terdiri dari 90 betina dan 10 jantan. Karenanya telur itik gembalaan akan selalu terbuahi (fertil), hingga paling baik untuk ditetaskan. Itik-itik ini benar-benar tidak pernah pulang. Kalau siang mereka merada di sawah yang habis dipanen, malam harinya mereka juga tidur di pinggiran sawah tersebut. Agar itik-itik itu tidak kabur, lokasi tidur tersebut dibatasi dengan pagar sederhana dari anyaman bambu 50 cm. Pagar ini didirikan dengan patok-patok bambu yang bisa dicabut dan dipasang. Pagarnya sendiri bisa digulung dan diangkut ke mana-mana. Apabila hujan, para penggembala sudah siap dengan tenda-tenda plastik (bivak) yang dikerudungkan di atas pagar tersebut. Penggembalanya sendiri akan berjaga-jaga dan tidur bergantian di dekat tempat itik itu. Paginya, itik akan bertelur di sawah dan  segera dikumpulkan oleh penggembala untuk dijual ke pasar terdekat. atau didatangi tengkulak. Apabila lokasi penggembalaan itu sudah habis cadangan pakannya, itik berikut penggembalanya akan pindah ke tempat lain. Demikian seterusnya sampai itik tersebut harus diafkir untuk digemukkan dan dipotong.
Pada pemeliharaan dengan sistem kandang, itik sama sekali tidak pernah pergi-pergi. Kandang seluas 5 X 10 m. misalnya, akan mampu menampung 100 ekor itik. Sepertiga atau seperempat dari luas kandang tersebut diberi atap untuk tidur dan bertelur itik. Pakan itik yang dipelihara secara intensif ini sangat bervariasi. Paling ideal  itik diberi pakan ayam ras petelur yang saat ini harganya sudah sekitar Rp 2.500,- per kg. Satu kg. pakan cukup untuk memberi ransum 10 ekor itik dewasa. Hingga biaya pakan per ekor per hari jatuhnya Rp 250,- Harga 1 butir telur antara Rp 600,- sd. Rp 800,- di tingkat peternak. Harga itik dara siap telur sekitar Rp 35.000,- per ekor, dengan masa bertelur 1,5 tahun. Berarti penyusutan per ekor per hari Rp 64,- Masih harus diperhitungkan pula biaya penyusutan kandang dan peralatan, upah karyawan, rasio itik bertelur dan tidak bertelur dsb. Hasil telur yang ada misalnya 80% dari 90 ekor (betina) = 72 ekor. Dengan harga Rp 800, maka pendapatan kotor per hari dari 100 ekor itik Rp 57.600,- Pendapatan itu akan digunakan untuk pakan bagi 100 ekor itik X 250,- = Rp 25.000,- Sisanya untuk biaya penyusutan induk, kandang, upah buruh dll. hingga akan tersisa pendapatan bersih. Apabila penggunaan pakan toko kurang menguntungkan, maka bisa dicari pakan alternatif. Misalnya ampas tahu, dedak, nasi kering (eks warteg), kepala udang dll.
Beda dengan ayam ras maupun kampung (petelur), itik akan mengalami rontok bulu (laring) setelah satu periode, sekitar 1 sd. 1,5 tahun. Pada saat rontok bulu ini, produksi akan berhenti total selama 3 bulan.  Biasanya para peternak yang berpengalaman, tidak akan menunggu sampai periode rontok bulu ini datang secara alamiah. Mereka akan memaksa "puasa" itik mereka selama 3 hari, dengan hanya diberi minum saja. Dengan dipuasakan demikian, itik akan langsung masuk periode rontok bulu. Apabila dalam satu angkatan, peternak memiliki 300 ekor itik, maka masa laring ini akan dibuat bertahap. Pertama akan dirontokkan 100 ekor itik. Sementara yang 200 tetap produktif. Setelah 3 bulan, kelompok rontok bulu I sudah akan mulai produksi kembali. Pada saat itulah kelompok II sebanyak 100 ekor dipuasakan hingga masuk periode rontok bulu. Hingga tetap ada 200 ekor itik yang berproduksi. Pada saat kelompok rontok bulu II mulai produktif, kelompok III dirontokkan. Dengan melakukan perontokan secara bertahap demikian, maka dari 300 ekor itik tersebut, hanya 100 ekor yang tidak berproduksi. Itik yang sudah mengalami laring sekali, masih bisa dipelihara sebagai petelur selama satu periode lagi. Pada saat menjelang laring II, itik digemukkan untuk diafkir dan dipotong. Ada pula peternak yang tetap mempertahankan pemeliharaan sampai laring III, namun produktifitasnya sudah akan sangat menurun.

BEKISAR, PELUNG DAN AYAM ADUAN

Dalam agribisnis peternakan unggas (ayam, itik, puyuh, merpati); pakan merupakan komponen dengan nilai prosentase paling tinggi, yakni mencapai 70% dari total komponen biaya. Sisanya adalah bibit, penyusutan kandang dan alat, obat-obatan, dan tenaga kerja. Karenanya, penghematan biaya koponen pakan, misalnya dengan penggunaan pakan alternatif, bisa meningkatkan nilai keuntungan pada peternakan unggas. Komponen pakan pada ternak unggas adalah karbohidrat. Biasanya dipenuhi dari bahan jagung dan gaplek, protein nabati berupa bungkil dan protein hewani dari tepung ikan. Dalam agribisnis modern yang bersifat massal, misalnya peternakan itik pedaging, kalkun, ayam broiller, ayam petelur dll, penghematan komponen pakan hampir mustahil dilakukan. Hingga parapeternak modern ini berusaha untuk efisien pada pengelolaan usaha. Namun dalam peternakan unggas skala kecil dan menengah, masih ada satu cara untuk bisa meraih keuntungan dengan nilai prosentase yang relatif tinggi dibanding komponen pakan yang sudah pasti sekitar 70%. Caranya dengan memelihara unggas hias (pet). Misalnya ayam kate, ayam bekisar, ayam pelung, ayam aduan dll. Pasar dari komoditas ini memang sangat terbatas dan kecil. tetapi nilai keuntungan yang didapat jauh lebih tinggi dari peternakan unggas konsumsi.
Harga pokok ayam pedaging bobot 1,5 kg. misalnya mencapai Rp 10.000,- per ekor. Harga jualnya paling tinggi hanyalah Rp 12.000,- di tingkat peternak atau Rp 15.000,- di tingkat konsumen. Sementara ayam bekisar, pelung atau aduan (bangkok), dengan harga pokok sama, per ekor (jantannya) bisa dijual dengan harga minimal Rp 50.000,- di tingkat peternak. Betinanya bisa dijual sebagai calon induk atau ayam potong dengan harga standar ayam kampung Rp 20.000,- per ekor. Hingga secara ekonomis, agribisnis unggas pet, jauh lebih menguntungkan dibanding dengan unggas konsumsi. Lebih-lebih kalau peternak sabar untuk menjual ayam jago mereka setelah mencapai umur lebih dari 1 tahun. Pada saat itu, bekisar, pelung atau ayam aduan kualitas standar, akan berharga sekitar  Rp 200.000,- per ekor. Namun ayam yang kualitasnya jelek akan dihargai sama dengan ayam kampung biasa untuk dipotong, dengan harga hanya sekitar Rp 25.000,- per ekor. Disamping bekisar, pelung dan ayam aduan, sebenarnya masih banyak ayam jenis pet yang lain. Misalnya ayam kate, ayam batik, ayam kipas, ayam balenggek dari Sumbar, ayam Yokohama yang berekor sangat panjang dll.
Bekisar adalah hasil silangan induk jantan ayam hutan hijau (Gallus varius) dengan induk betina ayam kampung. Belakangan induk betinanya sangat bervariasi, mulai dari ayam kate, ayam broiler, ayam bangkok dll. Ayam bekisar disenangi "kalangan elite" di Indonesia karena kokoknya tetap khas ayam hutan hijau, tetapi ayamnya sendiri jinak. Selama ini ayam hutan hijau sulit sekali dijinakkan. Kecuali hasil tangkaran yang sudah mencapai F4 atau lebih (kalau ayam hutan liar diangap sebagai F0). Hasil silangan induk jantan ayam hutan hijau dengan induk betina ayam kampung, hanya akan menghasilkan bekisar sekitar 25%. Kalau induk betina itu berhasil menetaskan 10 ekor anak ayam, maka 5 diantaranya betina. Dari 5 yang jantan, sekitar 2 atau 3 akan menjadi "ayam bakekok". Yang disebut ayam bakekok adalah bekisar yang kokoknya sangat kagok. Ayam hutan bukan, ayam kampung juga tidak. Hingga kadang-kadang juga disebut sebagai ayam kagok. Jadi kalau kita punya 100 anak ayam hasil silangan dari 10 induk betina, maka yang diharapkan akan jadi bekisar hanya sekitar 25. Dari angka itu, yang akan jadi bekisar top, kurang dari 5. Hingga wajar kalau harga standar bekisar muda sudah di atas Rp 200.000,- per ekor. 
"Penemu" ayam bekisar adalah masyarakat pulau Kengean di sebelah tenggara pulau Madura. Di sana masyarakatnys secara iseng mengawinkan induk betina ayam kampung mereka dengan jago ayam hutan hijau. Cara perkawinan ala Kangean ini sangat unik. Kebetulan mereka sudah punya jago ayam hutan hijau yang relatif jinak. Hingga pemeliharaannya cukup dengan diikat salah satu kakinya dengan tali kain. Kepada jago ayam hutan hijau itu didekatkan  ayam hutan hijau betina. Setelah ayam hutan jantan itu bermaksud untuk mengawininya, maka disusupkan ayam kampung betina di bawah ayam hutan betina tersebut. Untuk itu, sebuah lubang dangkal telah dipersiapkan di "lokasi perkawinan" tersebut. Hingga yang terjadi adalah, jago ayam hutan hijau itu "nangkring" dan mematok ayam hutan betina, tetapi yang dikawininya adalah ayam kampung. Teknik perkawinan ala Kangean ini disebut sebagai "kawin dodokan". Selanjutnya, ayam betina kampung yang sudah dikawini jago ayam hutan itu, di pantatnya diikatkan tempurung kelapa sebagai "celana". Maksudnya agar dia tidak dikawini oleh ayam jago kampung. Telur yang dihasilkan oleh ayam betina yang dikawini ayam hutan ini, kalau menetas pasti akan menjadi bekisar sekitar 25 %.
Karena teknik perkawinan ala Kangean ini sangat rumit, maka dikembangkanlah teknik perkawinan ala Surakarta. Di sini, jago ayam hutan hijau ditaruh dalam satu kurungan dengan ayam betina kampung. Mula-mula mereka ditaruh dalam dua kurungan yang berbeda, tetapu ditaruh berdekatan. Setelah kelihatan bahwa ayam hutan jantan itu naksir, baru mereka disatukan. Perkawinan ala Surakarta ini terjadi secara alamiah. Kendalanya, ayam hutan jantan hanya mau naksir ayam betina kampung yang berperawakan kecil (mirip ayam hutan betina) dan yang warna bulunya "lurik" cokelat abu-abu. Teknik perkawinan untuk menghasilkan bekisar cara mutakhir adalah dengan kawin suntik. Penyilangan ini harus terus menerus dilakukan untuk menghasilkan bekisar, sebab hasil silangan ayam hutan dengan ayam kampung akan selalu mandul. Sampai saat ini, bekisar tetap diproduksi oleh para penangkar. Namun "gaungnya" di masyarakat sudah tidak seperti tahun-tahun 1980an. Di lain pihak, muncul pula upaya untuk melestarikan keberadaan ayam hutan hijau yang habitat aslinya semakin rusak. Upaya itu adalah dengan "domestifikasi". Salah satu institusi yang sudah mulai tampak berhasil menjinakkan ayam hutan hijau adalah Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta.
Beda dengan bekisar yang proses penyilangannya sangat rumit, maka ayam pelung dan ayam aduan adalah produk peternakan biasa. Ayam pelung adalah ayam asli Cianjur, Jawa Barat, yang kokoknya sangat panjang mirip suara melolong-lolong. Kokok semacam ini juga dimiliki oleh ayam belenggek dari Sumetera Barat. Sosok ayam pelung beda dengan ayam kampung biasa. Ukuran tubuhnya termasuk raksasa, hingga bobot per ekor jago pelung, bisa mencapai 4 sampai 5 kg. Ciri khas lain dari ayam pelung adalah bilah jenggernya yang sangat khas. Warna bulu jago pelung merah pada "rawis" leher maupun ekornya, sementara bulu sayap dan "lancurnya" hitam. Warna bulu betinanya, biasanya cokelat atau hitam. Meskipun saat ini pemeliharaan ayam pelung sudah merata ke seluruh Indonesia, tetapi populasinya sangat kecil. Konsentrasi pemeliharaan ayam pelung tetap ada di sekitar kota Cianjur di Jawa Barat. Hingga ayam ini telah identik dengan kab. Cianjur. Di sini kontes pelung tahunan dilakukan secara rutin. Mirip dengan sapi karapan dari Madura atau domba Garut, ayam pelung di Cianjur sangat dimanjakan. Selain diberi pakan gabah kualitas baik, ia juga diberi cincangan daging belut, disuapi kuning telur dan diberi jamu. Maksudnya agar kokoknya nyaring dan panjang.
Yang juga banyak dibudidayakan masyarakat secara khusus adalah ayam aduan. Ayam ini lazim disebut ayam bangkok. Sebab ayam jenis ini memang merupakan ras asli dari Thailand atau ayam siam. Beda dengan bekisar dan pelung yang akan dinikmati suara kokoknya, maka ayam aduan dipelihara untuk diadu dalam arena sabung ayam. Di Thailand, sabung ayam sudah menjadi tradisi yang sangat kuat. Hingga selain ada farm-farm khusus ayam aduan, di mana-mana juga ada "arena adu ayam". Yang disebut arena memang betul-betul bangunan yang dibuat melingkar dan khusus digunakan untuk sabung ayam. Ayam aduan yang ada di Indonesia, merupakan introduksi ayam bangkok dari Thailand. Sampai sekarang masih banyak peternak yang secara rutin mendatangkan induk betina maupun jantan ayam bangkok, langsung dari Thailand. Para penangkar ini akan terus menerus menjaga kemurnian galur asli ras siam ini. Namun ayam aduan yang ada di masyarakat, kebanyakan sudah merupakan silangan antara induk jantan ayam bangkok, dengan induk betina ayam kampung. Ayam aduan hasil silangan ini, dianggap oleh para pakar sabung ayam sebagai lebih lincah dan kuat dibanding dengan ayam bangkok "totok".
Agribisnis berupa farm ayam pets, baik bekisar, pelung, aduan maupun ayam-ayam hias lainnya, mempunyai prospek yang cukupbaik. Namun agribisnis demikian tidak cukup hanya mengandalkan hal-hal yang sifatnya teknis budidaya. Penangkar yang paling lihai sekalipun, akan kalah dengan penangkar yang keahlian teknisnya pas-pasan, tetapi mempunyai keahlian dalam memasarkannya. Pasar ayam pet demikian memang sangat khusus dan tertutup. Lebih-lebih ayam aduan yang pasar utamanya para "botoh" sabung ayam. Kegiatan sabung ayam di Indonesia, kecuali di Bali, memang dilarang. Sebab biasanya arena ini juga menjadi sarana perjudian. Itulah sebabnya pasar ayam aduan lebih eksklusif dibanding dengan pasar bekisar atau pelung. Kiat yang digunakan oleh para penangkar ikan hias dalam memasarkan produknya, juga digunakan pula oleh para peternak ayam pet. Misalnya dengan menitipkan bekisar atau pelung kualitas istimewanya pada seorang pejabat tinggi. Lalu dilansirlah berita di media massa bahwa pejabat tinggi itu telah membeli koleksi bekisar atau pelung produksinya dengan harga Rp 500.000.000,- per ekor. Hingga nama farm itu pun kian berkibar.

BUDIDAYA AYAM PETELUR SKALA RUMAHTANGGA

Meskipun budidaya ayam ras petelur sudah berkembang sejak akhir tahun 1960an, namun hingga kini penyebarannya masih belum mampu menjangkau kawasan terpencil. Hingga tidak mengherankan di beberapa kabupaten di Kalimantan, Maluku dan Papua, harga satu butir telur ayam ras mentah, bisa mencapai Rp 1.000,- sd. Rp 1.500,- per butir. Berarti per kg. antara Rp 16.000,- sd. Rp 24.000,- Di kota Nunukan, Kalimantan Timur, kebutuhan telur ayam ras malahan dipasok dari Tawao, Sabah, Malaysia. Sebab mendatangkan telur dari Tarakan, biaya transportasinya (2 jam speed boat) justru lebih tinggi dibanding dengan membelinya di Tawao (0,5 jam speed boat atau 1 jam long boat).
Di kota Nunukan, budidaya ayam ras petelur skala rumahtangga, juga masih kalah efisien dibanding dengan membeli telur dari Tawao. Lain halnya di kep. Kei (Maluku Tenggara) beberapa kabupaten di Papua dan juga Kalimantan. Kecuali di Kalsel. Sebab di provinsi ini, pangsa pasar telur didominasi oleh itik alabio dari Amuntai. Peternakan ayam ras petelur di Kalsel memang berkembang cukup baik, namun skalanya sudah sangat besar. Karenanya dari segi efisiensi tetap bisa bersaing dengan telur itik alabio hasil peternakan rakyat yang efisiensinya juga sangat tinggi. Satu ekor itik alabio, dalam waktu satu tahun mampu bertelur sampai 250 butir (ayam ras rata-rata 270 butir).
Karenanya, sebelum memulai usaha agroindustri telur ayam ras, terlebih dahulu harus dihitung kebutuhan pasar. Yang dimaksud sebagi pasar dalam hal ini bisa berupa konsumen langsung, pedagang pengumpul, pedagang pengecer di pasar/warung. Yang disebut sebagai konsumen langsung pun terdiri dari dua macam. Pertama konsumen rumahtangga, kedua konsumen khusus berupa asrama, rumahsakit, perusahaan roti/kue, hotel dan restoran. Konsumen rumahtangga sebenarnya tidak pernah membeli telur secara langsung ke produsen, melainkan ke warung setempat. Kecuali di lingkungan kecil yang masih tertutup. Misalnya di kompleks transmigran.
Kebutuhan riil pasar yang telah dihitung ini, akan menentukan populasi ayam yang akan dipelihara. Misalnya, perkiraan kebutuhan pasar rata-rata 50 kg. telur per hari atau 18,25 ton per tahun. Bobot telur ini harus dikonversikan menjadi butir (16 butir per kg), hingga kebutuhan pasar per tahun mencapai 18.250 kg. x 16 =  292.000 butir. Dengan kemampuan bertelur rata-rata 270 butir per tahun, maka untuk memenuhi kebutuhan pasar 50 kg. per hari, harus dipelihara 292.000 : 270 =  1.081, 481 atau dibulatkan menjadi 1.200 ekor. Pembulatan ke atas ini untuk mengantisipasi mortalitas (tingkat kematian ayam).
Kalau harga jual telur di tingkat konsumen Rp 8.000,- per kg. maka harga per butirnya Rp 500,- Harga pokok telur berikut keuntungan peternak 70% dari harga di tingkat konsumen atau Rp Rp 350,- per butir. Dari nilai tersebut 70% atau Rp 245,- merupakan biaya pakan. Sisanya yang Rp 105,- merupakan penyusutan induk (Rp 50,-) kandang (Rp 15,-) biaya tenaga kerja Rp 20,- operasional Rp 15,- dan keuntungan peternak Rp 15,- Harga pokok Rp 350,- per butir, setelah dikurangi keuntungan Rp 15,- menjadi Rp 335,- merupakan biaya yang harus disediakan oleh peternak. Hingga untuk memproduksi 292.000 butir telur per tahun, diperlukan biaya 292.000 x Rp 335,- = Rp 97.820.000,-
Namun kebutuhan modal secara riil tidak akan sebesar itu. Sebab sejak awal bulan IV, ayam sudah mulai bertelur dan hasilnya bisa dijual. Hingga modal yang harus dikeluarkan hanyalah biaya investasi kandang, induk ayam, pakan ayam sebelum berproduksi, tenaga kerja dan biaya operasional dengan nilai Rp 90,- x 292.000,- = Rp 26.280.000,- atau dibulatkan menjadi Rp 30.000.000,- sd. Rp 35.000.000,- Pembulatan ke atas ini diperlukan untuk menjaga likuiditas usaha. Sebab ketika telur dibawa ke pasar atau konsumen, tidak akan segara menghasilkan uang cash. Bisa saja pembayaran berupa cek atau giro mundur. Kebiasaan pasar swalayan misalnya, pembayaran baru bisa dicairkan paling cepat dalam jangka waktu 21 hari sejak memasukkan barang.
Dengan modal antara Rp 30.000.000,- sd. Rp 35.000.000,- mulai bulan IV akan diperoleh omset harian Rp 350,- (harga di tingkat peternak) x 800 (butir telur = 50 kg) = Rp 280.000,- Dari omset tersebut, marjin yang diperoleh peternak adalah Rp 15 x 800 = Rp 12.000,- per hari atau Rp 360.000,- per bulan. Dengan populasi ayam yang hanya 1.200 ekor, maka pemeliharaannya bisa dilakukan oleh tenaga keluarga sendiri sebagai sambilan. Hingga dari upah tenaga kerja Rp 20,- per butir, keluarga tersebut masih bisa memperoleh pendapatan Rp 20,- x 800 = Rp 16.000,- per hari atau Rp 480.000,- per bulan. Total dengan keuntungan beternak, penghasilan keluarga tadi akan mencapai Rp 480.000,- + Rp 360.000,- = Rp 840.000,- per bulan.
Dengan perhitungan tersebut, maka minimal kebutuhan pasar yang bisa memberikan peluang usaha budidaya ayam petelur adalah 50 kg. per hari. Kurang dari angka itu akan menjadi tidak efisien. Lebih dari jumlah tersebut, diperlukan tambahan tenaga kerja untuk pengelolaan. Perhitungan ini menggunakan patokan harga telur Rp 8.000,- per kg. di tingkat konsumen. Apabila harga telur mencapai Rp 10.000,- sd. Rp 25.000,- per kg, maka prosentase keuntungan peternak akan tetap sama. Sebab perbedaan nilai nominal harga telur ini juga juga akan berdampak sama terhadap biaya produksi dan pengeluaran harian di kawasan tersebut yang juga cukup tinggi.
Tingkat pendapatan peternak sebenarnya masih bisa lebih ditingkatkan lagi, apabila komponen biaya pakan bisa ditekan lebih rendah. Nilai pakan Rp 245,- dari tiap butir telur, sebenarnya merupakan nilai pakan ayam termasuk pada saat tidak bertelur. Hingga sebenarnya nilai riil pakan per hari adalah 270 : 365 X Rp 245,-  = Rp 181,23. Nilai komponen biaya pakan itu masih mungkin ditekan sampai ke tingkat Rp 160,- per hari (0,1 kg. atau Rp 1.600,- per kg). Caranya dengan membeli tepung ikan, tepung tulang, tepung grit, jagung giling, tepung casava dan bungkil kemudian mencampurnya. Dengan cara itu, peternak mampu memperoleh tambahan marjin Rp 21, 23 x 365 : 270 = Rp 28,69 untuk tiap butir telur yang diproduksinya, atau per hari Rp 28,69 x 800 = Rp 22.952,- atau Rp 688.560,- per bulan.
Rata-rata keluarga Indonesia dengan 5 jiwa (2 orangtua 3 anak), akan mengkonsumsi telur 1 kg. selama 5 hari, atau per hari hanya 0,2 kg. Hingga kawasan dengan kebutuhan telur 50 kg. per hari, haruslah berpopulasi minimal 250 kk. Kota-kota kabupaten di kawasan terpencil di luar Jawa, bisa berpopulasi di atas 1.000 kk. Hingga di kota kabupaten dengan populasi 1.000 kk. tersebut berpeluang untuk membuka usaha peternakan ayam petelur bagi 4 keluarga @ 1.200 ekor atau 2 keluarga dengan populasi ayam 2.400 ekor. Semakin besar populasi suatu kota kabupaten, maka semakin besar pula peluang untuk membudidayakan ayam petelur.
Selain menghasilkan telur, usaha budidaya ayam petelur juga masih menghasilkan ayam afkir. Rata-rata ayam petelur harus diafkir pada minggu ke 55 sd. 65 sejak mulai berproduksi. Hingga masa produksi ayam ras petelur hanya sekitar 1 tahun 20 hari sd. 1 tahun 3 bulan. Ayam petelur afkir bisa dijual ke pedagang ayam pedaging atau ke pedagang sate ayam. Kebanyakan ayam petelur afkir banyak diserap oleh tukang sate ayam. Harga ayam afkir ini bervariasi antara Rp 10.000,- sd. Rp 15.000,- per ekor hidup. Tinggi rendahnya harga ayam afkir ini sangat ditentukan oleh pasokan ayam pedaging. Kalau pasokan ayam pedaging sedang kurang, padahal kebutuhan tetap, maka harga daging ayam termasuk ayam petelur afkir akan tinggi. Sebaliknya kalau pasokan ayam pedaging sedang melimpah sementara kebutuhan tetap, maka harga ayam petelur afkir juga akan ikut jatuh.
Ayam ras petelur, terdiri dari jenis berbulu putih dan cokelat. Ayam petelur jenis berbulu putih antara lain Hubab leghorn, Hisex white dan Ross white. Jenis berbulu cokelat antara lain Hubbarb golden comet, Hisex brown dan Ross brown. Di Indonesia, jenis berbulu cokelat lebih populer dibanding dengan jenis berbulu putih. Benih ayam ras petelur dibeli dalam bentuk DOC (Day Old Chick = anak ayam umur sehari). DOC ini harus dipelihara dalam kandang koloni berlantai litter (sekam padi) dan harus diberi pemanas. Ada banyak alat pemanas kandang ayam, antara lain berupa lampu listrik, lampu minyak, kompor minyak dan kompor berbahan bakar briket batubara.
Setelah anak ayam tumbuh menjadi ayam dara (umur 2,5 sd. 3 bulan), mereka harus dipindahkan dari kandang koloni ke kandang baterai (kandang individual = kandang cage). Kalau selama dalam kandang koloni ayam diberi pakan grower (untuk pertumbuhan), maka setelah berada di kandang baterai pakannya berupa pakan ayam petelur (layer). Umumnya kandang baterai untuk ayam petelur terbuat dari bambu dan logam. Kandang bambu lebih cocok untuk usaha peternakan ayam petelur skala rumahtangga, sementara kandang dari logam cocok untuk usaha peternakan skala besar. Kandang bambu investasinya sangat rendah, namun penyusutannya juga cepat. Sementara kandang logam biaya investasinya tinggi namun penyusutannya juga lama. Hingga sebenarnya, kandang logam jatuhnya lebih murah dibanding kandang dari bambu.
Untuk memulai beternak ayam petelur di lokasi yang terpencil, harus diawali dengan magang (bekerja sambil belajar) pada peternak yang telah berpengalaman. Sebenarnya pemagangan ini bisa dilakukan oleh pemerintah daerah, pengusaha pertambangan, HPH dll, termasuk LSM dan lembaga keagamaan. Caranya, dengan mengirim kader-kader yang diharapkan akan mampu mengembangkan ternak ayam di kawasan tersebut, ke lokasi yang sudah ada peternakan ayamnya. Setelah selesai magang, mereka perlu dicarikan modal untuk memulai usahanya. Dengan cara demikian, usaha peternakan ayam petelur untuk rumahtangga akan mampu berkembang di kawasan yang terpencil.

Cara menambah widget Followers atau Pengikut pada blog

Mungkin anda yang sudah lama di dunia blogger, ini adalah hal yang paling gampang untuk di lakukan. tapi ini tidak terjadi bagi mereka yang masih newbie alias masih baru. mereka akan kesulitan untuk menambah widget ini. dan pastinya mereka membutuhkan tutor agar bisa keluar dari masalah tersebut. tadi nya aku tersenyum saat membaca email yang terdapat di inbox yahoo milik saya. karna sebelumnya saya merasakan hal yang sama, di saat pertama kali saya mengenal blogspot. hal yang mudah pada saat itu terasa berat untuk di lakukan. nah agar ini tidak terjadi lagi pada sobat yang masih baru di dunia blogger, saya akan membagi ilmu apa yang saya dapatkan.

Berikut ini langkah-langkah cara menambah widget Followers atau pengikut pada blog anda:
  • Loggin ke blogger
  • Pilih Rancangan
  • Kemudian tambah gadget
  • Nah di sana terdapat banyak pilihan widget, pilih Pengikut atau Follower dengan cara klik tanda + yang terdapat disana
  • Kemudian beri judul widget tersebut dan silahkan mengatur warna yang anda inginkan, atau anda bisa memilih background transparent. (ini otomatis akan menyamakan dengan background tamplate yang kita gunakan)
  • Kemudian simpan
  • Lihat hasilnya.

Pertama kali anda menambahkan widget ini, akan terlihat kosong, ini karna belum ada yang memfollow (mengikut) anda. jadi silahkan mengajak teman untuk ikut bergabung untuk memfollow nya. semoga artikel singkat ini bermanfaat untuk anda semua dan tunggu update artikel baru ku setiap harinya. salam sukses....

MERAMU PAKAN UNTUK PEMBESARAN LELE

Sejak krisis ekonomi tahun 1998, kebutuhan ikan lele meningkat dengan cukup pesat. Sebab konsumen daging sapi banyak yang baralih ke daging ayam, sementara konsumen daging ayam banyak yang pindah ke ikan. Dan ikan yang paling banyak diminta konsumen adalah lele. Sebab dibanding dengan ikan mas, nila dan patin, maka harga lele termasuk paling rendah. Lebih-lebih dengan gurami. Harga per kg. ikan mas saat ini Rp 15.000,- ditingkat konsumen. Sementara hargalele hanya Rp 9.000,- dan gurami mencapai Rp 25.000,- per kg. Produksi ikan lele, sebagimana halnya ikan mas, sudah merupakan agroindustri. Pola spesifikasi hulu tengah hilir sudah berjalan cukup baik. Pada bagian hulu ada industri pakan dan pembenihan. Di bagian tengah pembesaran ikan konsumsi dan pemeliharaan calon induk, serta di bagian hilir hanyalah sebatas distribusi dan perdagangan. Sebab daging ikan lele tidak lazim diolah dan diawetkan. Konsumsi ikan lele hanyalah sebatas segar (hidup) untuk digoreng (termasuk pecel lele) atau dimasak basah (mangut).
Industri hulu pembenihan lele, dibagi menjadi tiga spesifikasi. Pertama produsen burayak, yakni anak ikan ukuran di bawah 1 cm. Pada bagian ini, peternak akan melakukan pemijahan induk secara buatan, menetaskan telur di akuarium, kemudian membesarkan anak ikan dalam bak-bak pembesaran sampai mencapai ukuran sekitar 1 cm. Burayak ini selanjutnya akan dibesarkan dalam bak-bak berukuran lebih besar sampai mencapai ukuran kebul, yakni benih ikan berukuran antara 1 sd. 3 cm. Selanjutnya kebul akan dibesarkan lagi dalam kolam atau bak yang berukuran lebih besar lagi, hingga mencapai ukuran antara 3 sd 5 cm. yang disebut sebagai putihan. Saat ini putihan lele banyak yang berukuran 7,5 sd. 10 cm. Hingga pembesaran lele konsumsi bisa dipersingkat antara 1 sd. 3 bulan saja. Yang dimaksud sebagai bak pembesaran, bukanlah bak permanen dari batu bata dan semen atau beton. Bak tersebut hanya berupa batu bata yang ditata membujur sebagai dinding setinggi 50 cm, hingga membentuk segi empat dengan ukuran sesuai volume benih yang akan dibesarkan. Kadang-kadang dinding bak tersebut hanya berupa papan yang diperkuat kaso. Sebagai dasar bak, dihamparkan pasir yang kemudian diratakan serta dipadatkan. Bak darurat itu lalu dilapis plastik.
Air yang digunakan hanyalah air sumur biasa, air dari kali atau sumber air lainnya. Peralatan yang sangat penting adalah pompa sedot yang dihubungkan dengan filter. Air dalam bak darurat itu harus bersirkulasi dengan bantuan pompa, masuk ke dalam filter untuk menyaring kotoran lalu dikembalikan ke dalam bak. Teknologi ini sudah biasa dipergunakan oleh penangkar benih ikan dalam menangani air akuarium. Juga digunakan dalam kolam-kolam taman di perumahan. Praktis, investasi bak demikian sangat murah. Nilai paling tinggi hanyalah pada plastik dan pompa. Satu petak bak ukuran 3 X 5 m. misalnya, hanya akan menghabiskan biaya  sekitar Rp 50.000,- apabila kita membangun minimal 5 petakan. Pompa berikut filternya sekitar Rp 250.000,- yang bisa digunakan untuk sirkulasi bagi 5 petak kolam tersebut. Hingga investasi tiap petaknya hanya sekitar Rp 100.000,- Komponen biaya paling tinggi dalam industri peternakan dan perikanan adalah pakan. Apabila peternak menggunakan pakan buatan dari toko, nilainya bisa mencapai 70% dari seluruh komponen biaya. Saat ini harga pakan buatan sudah sekitar Rp 2.500,- per kg. Karenanya, para peternak lele biasanya memilih menggunakan pakan ramuan sendiri hingga marjin yang diperoleh bisa lebih besar dibanding penggunaan pakan buatan pabrik.
Biasanya, para peternak akan meramu pakan yang terdiri dari dedak halus (bekatul) 20%, ampas tahu 20%, menir atau jagung giling 20%, dan ayam broiller mati yang dibeli borongan di peternakan ayam atau ikan rucah yang dibeli di TempatPelelangan Ikan (TPI) sebanyak 35%, tepung tapioka 5% dan vitamin C serta B Complex. Ayam broiller atau ikan tadi dibersihkan dan hanya diambil dagingnya. Tulang, jeroan serta kulit dibuang. Selanjutnya bahan-bahan itu digiling menggunakan gilingan daging manual. Hasilnya berupa adonan yang liat. Adonan dibentuk lempengan seperti pempek Palembang lalu dikukus sampai benar-benar masak. Tanda kemasakan adalah,apabila ditusuk, sudah tidak ada bagian yang berwarna keputih-putihan. Pakan ramuan sendiri inilah yang dijadikan menu sehari-hari lele tersebut. Baik yang masih berupa burayak, kebul, putihan maupun lele konsumsi. Bedanya, pada pakan burayak, komposisi protein hewaninya diperbesar menjadi 50% dengan ditambah kuning telur. Telur-telur ini pun merupakan telur afkir yang kondisinya masih bagus, yang dibeli di pengusaha penetasan telur ayam maupun itik. Dedak halus, ampas tahu dan menir atau jagungnya dikurangi hingga masing-masing tinggal 15%.
Pakan berupa "kue kukus" tersebut bisa tahan disimpan di kulkas sampai dengan 1 minggu. Hingga produksi pakan yang sangat merepotkan ini bisa dilakukan selang 1 minggu sekali, 3 hari sekali atau sesuai dengan kesempatan dan kebutuhan. Cara pemberian pakan cukup dengan ditaruh dalam tampah, nyiru atau nampan kayu dan dimasukkan ke dalam bak atau kolam. Tampah,  nyiru atau kotak kayu ini dibuat tiga susun. Tampah paling bawah berukuran paling besar, yang ditengah tanggung dan yang di atas paling kecil. Tiga tampah ini diikat kawat dengan jarak sekitar 15 cm. dan diberi gantungan untuk mengikatkannya di tiang pancang, hingga tampah paling atas hanya masuk ke dalam air sebatas 10 sd. 20 cm. Pakan hanya ditaruh pada tampah bagian atas. Tetapi karena lele itu akan makan secara berebutan, maka pakan akan berhamburan dan jatuh pada tampah kedua. Di sini pun pakan diperebutkan dan kembali berhamburan. Tetapi karena pakan di tampah kedua hanya merupakan ceceran dari tampah diatasnya, maka yang jatuh ke tampah ketiga pun volumenya terbatas.
Dengan cara tersebut, pakan yang jatuh dan masuk ke dalam kolam bisa diminimalkan.  Burayak, kebul, putihan atau lele di kolam pembesaran itu akan langsung berebutan setiapkali pakan disajikan. Porsi pemberiannya harus pas. Cara untuk mengukur kebutuhan pakan adalah dengan menaruh pakan sedikit demi sedikit. Kalau pakan yang ditaruh habis, berarti perlu ditaruh sedikit lagi. Demikian seterusnya sampai anak lele atau lele konsumsi di kolam pembesaran itu tidak mau makan lagi. Setelah lele kenyang, maka tempat pakan itu diangkat agar pakan yang tersisa tidak mencemari kolam. Pemberian pakan harus dilakukan sesering mungkin. Dalam sehari, pemberian pakan bisa berlangsung empat sampai lima kali. Keterlambatan pemberian pakan, juga pemberian pakan dengan frekuansi hanya dua sampai tiga kali, akan mengakibatkan sebagian lele mengalami kelambatan pertumbuhan, sementara sebagian lain akan tumbuh dengan sangat pesat. Akibatnya akan terjadi kanibalisme. Lele yang kontet menjadi mangsa lele yang pertumbuhannya sangat pesat. Individu lele yang sering melakukan kanibal, akan tumbuh lebih pesat lagi hingga potensial untuk memangsa teman-temannya lebih banyak lagi. 
Harga dedak halus, saat ini Rp 800,- per kg. (kering). Harga ampas tahu sekitar Rp 150,- (basah). Harga ayam mati Rp 1.000,- per ekor bobot 1,5 kg. kotor atau 0,75 kg.daging.  Menir atau jagung giling Rp 1.500,- per kg. Tepung tapioka Rp 2.000,- per kg. Vitamin-vitamin senilai Rp 50,- per kg. ramuan. Dengan komposisi dedak halus, ampas tahu dan menir 20%, ayam 35% dan tepung tapioka 5%, maka nilai pakan dengan bobot 10 kg adalah Rp 10.900,- atau per kg. basah Rp 1.140,- Biaya produksi (tenaga kerja + bahan bakar) sekitar Rp 200,- per kg. Hingga total nilai pakan Rp 1.340,- bobot basah atau bobot kering Rp 2 000,- Dengan asumsi harga pakan pabrik Rp 2.500,- per kg, maka harga pakan ramuan sendiri ini lebih murah Rp 500,- per kg. Harga lele di tingkat peternak, saat ini Rp 5.500,- dari harga tersebut, peternak mengambil marjin sekitar 20%, hingga harga pokoknya Rp 4.400,- Dari harga pokok tersebut, sekitar 70% atau Rp 3.080,- merupakan nilai pakan.  Harga ini menggunakan patokan perhitungan pakan pabrik dengan bobot 1,232 kg. Apabila menggunakan pakan ramuan sendiri dengan nilai Rp 2.000,-per kg, maka nilai pakan itu hanya Rp 2.464,- Berarti, dari tiap kg. ikan lele yang diproduksi menggunakan pakan ramuan sendiri, peternak memperloleh tambahan marjin Rp 616,- Dengan volume pembesaran lele 10 ton dalam jangka waktu 3 bulan, maka marjin tambahan yang bisa diperoleh peternak dari penggunaan pakan tambahan adalah Rp 6.160.000,-
Perhitungan ramuan pkan dengan konversinya pasti akan sangat bervariasi, tergantung lokasi peternakan dan kejelian peternak untuk memperolehbahan pakan yang berkualitas sama baik tetapi dengan harga yang jauh lebih murah. Kelebihan penggunaan pakan buatan sendiri adalah, peternak bisa mengatur komposisi protein hewani maupun nabatinya, sesuai dengan ketersediaan bahan yang ada. Peternak juga bisa mempertinggi prosentase protein hewaninya agar pertumbuhan lele bisa dipercepat, namun tanpa terlalu besar menambah beban biaya pakan akibat pembengkakan nilai protein hewani terebut. Ini semua memerlukan kejelian yang luarbiasa, hingga keong sawah atau darat, kepompong ulat sutera dan cacing tanah misalnya, akan mampu memperbesar marjin. Pemeliharaan cacing tanah, paling tinggi hanya boleh menghabiskan biaya produksi Rp 2.000 per kg. Ini dimungkinkan sebab komponen pakan cacing adalah limbah organik. Meskipun nilai gizi cacing tanah terlalu tinggi untuk dimanfaatkan bagi pembesaran lele. Cacing tanah lebih cocok untuk pakan pembesaran ikan yang nilai ekonomisnya juga lebih tinggi dari lele.

Sabtu, 14 Mei 2011

SUPERVISOR, HRD, SECRETARY VACANCY at BANDUNG

We looking for outstanding employees location in Bandung.
1. Spv. Finance
S1 Accounting is preferable, minimal 2 years experience
2. Staff Recruitment
S1 Psychology
3. Secretary for Director
D3/S1 in any major, having strong analytical skill, experience is preferable
4. Spv. Maintenance
S1 in any major, minimal 2 years experience
Send application and cv not later than 23 Mei 2011 after the advertisement is
published.
And send to : imatch.recruitment.centre@gmail.com

TECHNICAL SUPPORT-PT. REPEX WAHANA

PT. REPEX WAHANA
RPX Holding delivers services of air transportation, customs clearance, freight
forwarding, warehousing, domestic and international delivering goods. The
company runs an extensive network coverage area in 126 cities/districts and
employs more than 1600 dedicated, skilled and professional individuals.
Supported by our fleets ranging from motorcycles, trucks, along with very own
Boeing 737-200 air-crafts, we truly are total logistics solutions for our
customers.
In line with our company’s objective and organizational demand, we are currently
seeking for :
Technical & Application Support
(Cengkareng Based)
Position Purpose:
Responsible for manning the Help Desk, perform dispatch services, trouble ticket
problem resolution and on-line troubleshooting in order to solve user’s computer
and telecommunication problems.
The Requirements are:
* Associate degree in computer science
* Have at least 1 year experience in help desk support
* Having knowledge in IT application common service eg. Password, access, FAQ,
manuals, etc.
* Hands on experience in Help desk support for PC Hardware and operating
software
* Knowledgeable with NT, LAN/WAN, Connection Issue, MS. Office
* Experience in application development and support
* Good command of English (both written and verbal)
* Knowledge of customer service skills and IT technology
* Strong planning, organizing, problem solving and presentation skills
* Good interpersonal and communication skills
* Familiarity with Application features of service, systems, knowledge base
building, policies and procedures
* Will be placed at Cengkareng
If you consider yourself as a strong and convincing personality with total
dedication to quality and customer satisfaction, we encourage you to apply for
the above position. Please put the position’s code in the subject of your email
and kindly send your comprehensive application letter and/or resume to:
recruitme@rpxholding.com
RPX Center Building
JL. Ciputat Raya No. 99 Pondok Pinang, Jakarta 12310

IT STAFF - PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia

A company in capital market industry -  subsidiary of Indonesia Stock Exchange, urgently needs a candidate to fill position as:

 Information Technology Staff
(Application Administrator)

Qualification:
Bachelors degree from state universities, in the following major: Information Technology or Computer Science;
Min. GPA: 2.75 (scale : 4.00);
Min 1 year experience of working in Operational System is preferable; 
Age max. 28 years old

Technical skills
·         Strong knowledge of Computer Architecture
·         Good knowledge of various Server Operating System (Windows Server, LINUX, UNIX)
·         Experience in  managing Application on various Operating System  (Windows, Linux, UNIX).
·         Basic knowledge of Computer Network and LAN.
·         Experience in Microsoft Operating System (Windows 2000/2003 Server) and its service components (IIS, .NET Framework, Windows Services, etc)
·         Experience in BEA Weblogic and Java application is desireable
·         Good knowledge in Microsoft SQL Server and ORACLE database

Personal skills:
Achievement of excellence;
Highly motivated and initiative;
Willing to work hard and under pressure;
Demonstrated ability to work with minimum supervision, either independently or as a part of team;
Ability to handle and manage multiple projects and assignment
Good sense of Project Management approach
Analytical & problem solver

Fresh graduate is welcomed

Please send your comprehensive resume and recent photograph to:

HR Dept.
PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building Tower I, 5th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Or by email: recruitment.kpei@kpei.co.id  (code: OAS)
You can find out more details of us on www.kpei.co.id

Penderita Diabetes Lebih Rentan Kanker

KOMPAS.com — Penderita diabetes menghadapi risiko lebih tinggi mengidap jenis kanker tertentu dibandingkan mereka yang tak menderita penyakit gula darah, demikian hasil riset baru di Amerika Serikat.     

Berdasarkan hasil survei terhadap 400.000 orang dewasa yang dimuat jurnal Diabetes Care terungkap, sekitar 16 dari setiap 100 pria penderita diabetes dan 17 dari 100 perempuan penderita diabetes tercatat mengidap kanker. Sementara itu, hanya tujuh dari setiap 100 lelaki dan 10 per 100 perempuan nondiabetes yang mengidap kanker.   
"Kaitan mencolok antara kanker dan diabetes tak membuat kami terkejut," ungkap pakar epidemiologi dari Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia, Dr Chaoyang Li.     
Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 9 persen orang dewasa di AS menderita diabetes. Setelah memperhitungkan sejumlah faktor seperti usia, ras, kebiasaan merokok, dan minum alkohol, para peneliti menyimpulkan bahwa lelaki dan perempuan penderita diabetes 10 kali lebih tinggi risikonya untuk didiagnosis mengidap kanker.   
Li juga mengatakan, berbagai studi lain juga telah menemukan hubungan di antara kedua penyakit tersebut kendati tak ada bukti bahwa yang satu mengakibatkan yang lain. Riset juga menemukan, berbagai jenis kanker yang lebih mungkin ditemukan pada penderita diabetes berbeda antara lelaki dan perempuan.   
Dibandingkan mereka yang tak menderita diabetes, pria diabetes lebih mungkin untuk melaporkan bahwa mereka terserang kanker usus, pankreas, rektum, kandung kemih, ginjal, atau prostat.  Sementara perempuan diabetes memiliki lebih banyak kasus kanker payudara, leukemia, atau kanker perut.
Untuk pria, peningkatan risiko terbesar adalah kanker pankreas, yakni 16 kasus per 10.000 kasus di kalangan penderita diabetes, sedangkan di kalangan perempuan nondiabetes hanya dua kasus dari setiap 10.000.
Risiko perempuan penderita leukemia juga sangat beragam di antara kedua kelompok tersebut. Satu dari setiap 1.000 perempuan nondiabetes mengatakan, mereka telah didiagnosis terserang kanker darah, sementara tiga dari setiap 1.000 perempuan penderita diabetes mengalami penyakit tersebut.
Menurut Li, masih belum jelas mengapa diabetes memiliki kaitan dengan kanker. Kadar gula darah yang tinggi atau hormon insulin dalam tubuh yang melampaui batas mungkin dapat meningkatkan risiko tersebut meski itu belum dibuktikan.

Jus Bayam Atasi Tukak Lambung

KOMPAS.com  - Sayur kesukaan Popeye, tokoh kartun pelaut ini memang enak disayur bening. Selain menghilangkan lesu, bayam yang dibuat jus bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam penyakit pencernaan, salah satunya tukak lambung.
Bayam, tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp (dalam bahasa Yunani, amaranth berarti abadi) pada mulanya dikenal sebagai tanaman hias. Namun, setelah diketahui mengandung berbagai macam zat gizi, tanaman ini lalu dipromosikan sebagai sumber pangan juga.
Tanaman dari keluarga Amaranthaceae ini memiliki sekitar 60 genus yang terbagi dalam sekitar 800 spesies bayam. Namun, dari sekian banyak jenis itu, bayam dibedakan atas dua macam, yaitu bayam liar dan bayam budi daya.
Dikenal dua jenis bayam liar, yakni bayam tanah (A. blitum L.) dan bayam berduri (A. spinosus L.). Ciri utama bayam liar adalah batangnya berwarna merah dan daunnya kaku (Jawa: kasap).
Jenis bayam budi daya dibedakan menjadi dua macam, yakni bayam cabut, bayam sekul, atau bayam putih (A. tricolor L.) dan bayam tahun atau bayam kakap. Ciri-ciri bayam cabut adalah memiliki batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih-putihan, dan bunga keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan yang batangnya putih disebut bayam putih. Bayam tahun atau bayam kakap (A. hybridus L.) cirinya berdaun lebar. Bayam jenis ini dibedakan atas dua spesies, yaitu A. hybridus caudatus L dan A. hibridus paniculatus L.
Ciri A. hybridus caudatus L. berdaun agak panjang dengan ujung runcing, berwarna hijau kemerah-merahan atau merah tua, bunganya tersusun dalam rangkaian panjang terkumpul pada ujung batang. A. hibridus paniculatus L. mempunyai dasar daun yang lebar sekali, berwarna hijau, rangkaian bunga panjang tersusun secara teratur dan besar-besar pada ketiak daun.
Raja Sayuran
Kandungan gizi bayam demikian banyak. Menurut Dr. Seno Sastroamidjojo, dalam 100 gram bayam terkandung tenaga sebesar 21,0 Kcal, air 92,9 gr, protein 2,1 gr, lemak 0,2 gr, karbohidrat 2,7 gr, serabut 0,7 gr, abu 1,4 gr, kalsium 90,0 mg, fosfor 29,0 mg, besi 3,8 mg, natrium 131,0 mg, kalium 385,0 mg, betakaroten 4080,0 ug, vitamin B1 0,08 mg, vitamin B2 0,15 mg, niacin 0,7 mg, dan vitamin C 76,7 mg. Karena kandungan nutrisinya yang tinggi inilah, bayam sering disebut sebagai 'King of Vegetables' atau 'Raja Sayuran'.
Kandungan asam folat dan asam oksalat membuat bayam bisa dipakai untuk membantu mengatasi berbagai macam masalah. Misalnya menurunkan kadar kolesterol, mencegah sakit gusi, mengobati eksim, asma, untuk perawatan kulit muka, kulit kepala, dan rambut. Yang paling terkenal adalah mengobati rasa lesu dan kurang bergairah sebagai tanda kurang darah.
Lebih dari itu, serat yang cukup tinggilah yang sangat mempengaruhi kenapa bayam bagus untuk pencernaan kita. Dengan demikian, penyakit seperti sembelit, jantung, stroke, dan persoalan mengenai tekanan darah dan pembuluh darah bisa diatasi. Namun, di samping manfaatnya, bayam tetap memiliki keterbatasan. Kelemahan bayam terletak pada saat proses pengolahannya. Kita tidak boleh memasak sayur bayam dengan panci aluminium. Aluminium ini bisa menyebabkan racun karena bereaksi dengan zat besi yang terkandung di dalam bayam.
Lebih dari itu, kita juga tidak boleh mengonsumsi sayur bayam kalau sayur tersebut sudah lewat dari lima jam sejak dimasak. Dan seperti sayuran lain, bayam juga tidak baik bila dimasak terlalu lama di atas api karena menyebabkan gizinya banyak yang terbuang.
Dan yang paling penting harus diperhatikan adalah mereka yang menderita asam urat dan rematik. Mereka tidak boleh mengasup sayur jenis ini karena bisa menyebabkan rasa ngilu yang berlebihan dan asam urat kambuh. Ini terjadi karena kandungan zat purin dalam bayam sangat tinggi. Purin inilah yang kemudian diubah menjadi asam urat dalam tubuh.
Berbagai Ramuan Bayam
Selain dibuat sayur bening, kita bisa menggunakan bayam untuk keperluan pengobatan. Berikut ini beberapa ramuan bayam yang diambil dari berbagai sumber, salah satunya dari buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Bagian 2.
Sembelit, Sakit Gusi, Tukak Lambung
Bahan: -    seikat bayam -    sesendok madu
Cara Membuat:
Cara I Bersihkan bayam terlebih dahulu dan potonglah akarnya. Masukkan dalam juicer. Setelah itu minumlah jus sebanyak setengah liter sehari. Lakukan selama beberapa hari
Cara II Setelah dicuci dan dipotong, giling bayam sampai halus. Tambahkan setengah cangkir air matang dan satu sendok makan madu. Setelah itu diperas dan disaring. Minum tiga kali sehari, setiap kali setengah cangkir.
Perawatan Kulit Muka, Kepala, dan Rambut
Bahan: -    segenggam kunyit -    seikat daun bayam
Cara Membuat:
Cara I Bayam dibersihkan, baru diblender. Setelah itu peras dan ambil airnya. Ambil kunyit setelah dibersihkan. Potong kecil-kecil dan masukkan ke blender. Tambahkan air secukupnya. Peras kunyit dan tinggalkan air sarinya. Campur air sari kunyit dan bayam. Tambahkan dengan sedikit air hangat. Gunakan untuk mencuci muka atau keramas.
Cara II Masukkan seikat bayam yang sudah dibersihkan ke dalam jucier. Gunakan jus bayam untuk menggosok seluruh bagian wajah Anda di sekitar sudut mata, dahi, bibir, dan dagu. Lakukan perawatan ini selama lima menit ketika bangun pagi dan malam hari menjelang tidur. Bila perlu bilaslah dengan air dingin.
Bronkitis, Anemia, Demam, Keputihan, Gangguan Lever
Bahan -    seikat bayam -    sesendok madu
Cara Membuat: Masukkan bayam dalam blender dengan ditambah sedikit air matang. Peras hasil blenderan bayam dan tambahkan madu ke dalamnya. Minum sehari sekali, satu gelas.
Disengat Lebah, Ulat Bulu, Lipan
Bahan:  -    segenggam bayam
Cara Membuat Memarkan bayam dan tempelkan pada bagian tubuh yang sakit atau gatal. Bisa juga dilengkapi dengan membuat jus bayam dan diminum sehari sekali satu cangkir.

Senin, 09 Mei 2011

PMI Gelar Demo Ajak Warga Jogya Jadi Relawan

Yogyakarta, CyberNews. Kali pertama puluhan anak-anak muda yang tergabung dalam wadah Palang Merah Indonesia (PMI) Yogyakarta, Senin (9/5) menggelar demo di Perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Namun aksi kali ini, agak berbeda dengan aksi demo yang dilakukan para mahasiswa biasanya.

Aksi yang dilakukan ini untuk memperingati hari Palang Merah atau Bulan Sabit Merah Internasional ke 148 yang jatuh pada tanggal 8 Mei. Dalam aksinya itu, puluhan anggota dan simpatisan PMI Yogyakarta mengajak masyarakat untuk jadi relawan.
Dalam aksi ini mereka juga membawa poster dan sepanduk, tetapi tulisan dalam poster dan sepanduk yang mereka bawa itu justru ajakan kepada semua pihak, untuk menjadi relawan guna memberi pertolongan dan bantuan kepada semua umat.
Menurut dr Bondan Agus Suryanto, Ketua Pengurus PMI DIY dalam aksi itu mendesak agar DPR dan pemerintah segera menyelesaikan RUU lambang palang merah menjadi undang undang dan menyerukan pengukuhan kembali PMI sebagai satu-satunya perhimpunan nasional Palang Merah di Indonesia.
Dalam aksi itu Bondan sekaligus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung menjadi sukarelawan PMI. Sebab, kata dia, waktu sekarang ini adalah momentum PMI sebagai bagian dari komponen gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional untuk berdiri sejajar dalam melakukan hal positif pada masyarakat Indonesia khususnya DIY.
Sementara Ketua PMI Bantul, Hm Wirmon Samawi menambahkan, PMI merupakan satu-satunya organisasi palang merah yang diakui di Indonesia. Karena itu semua pihak diharapkan sama-sama menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan terhadap PMI dengan menunjukkan nilai kemanusiaan.
Menurutn dia PMI telah diakui pemerintah sebagai satu-satunya organisasi untuk menjalankan pekerjaan Palang Merah di Indonesia sesuai dengan Konvensi Jenewa 1846, 1929, 1949 melalui Keppres no.25/1950 dan Keppres no.246/1963.
Aksi ini sempat memacetkan arus jalan lalulintas di titik nol Yogyakarta, namun karena siapnya petugas berjaga-jaga sehingga kemacetan jalan itu bisa teratasi. Sebaliknya, masyarakat justru senang dan menyambut baik ajakan PMI untuk menjadi relawan.

Lowongan Kerja Teknik Elektro di PT Commonwealth Steel Indonesia-Cilegon

Our Company is a PMA Steel Grinding Media Manufacturing company, located in Cilegon area is looking for candidates to support its growing business.

ELECTRICIAN ENGINEER (EE)

REQUIREMENTS
Bachelor (S1) degree of  Electrical Engineering.Â
Male, max 35 years old.
5 – 7  years working experiences in similar position.
Familiar with PLC Allen Bradley, Driver or Inverter & panel view.
Have good knowledge of PLC Programming.
Familiar with electrical drawing of control.
Have a good knowledge of AC Motor and Drives.
Willing to work on Field, Self Motivation, Initiative, Mature.
All above expertise are able to plan, design, installation, commissioning and troubleshooting.
Having experiences on steel industries is an advantage.
HSE Knowledge and experience is a must.
Fluent in English & Computer Literate.
Preferred domicile in Cilegon area.
If you meet the above requirement, please submit your application with detail resume & your recent photograph to:
HRD Department
PT Commonwealth Steel Indonesia
Jl. Australia II Kav I-1
Kawasan Industri Krakatau Steel (KIEC)
Cilegon, Banten 42443
Or by email to: hrd@comsteel.com

Lowongan Kerja Teknik Elektro di PT Commonwealth Steel Indonesia-Cilegon

Our Company is a PMA Steel Grinding Media Manufacturing company, located in Cilegon area is looking for candidates to support its growing business.

ELECTRICIAN ENGINEER (EE)

REQUIREMENTS
Bachelor (S1) degree of  Electrical Engineering.Â
Male, max 35 years old.
5 – 7  years working experiences in similar position.
Familiar with PLC Allen Bradley, Driver or Inverter & panel view.
Have good knowledge of PLC Programming.
Familiar with electrical drawing of control.
Have a good knowledge of AC Motor and Drives.
Willing to work on Field, Self Motivation, Initiative, Mature.
All above expertise are able to plan, design, installation, commissioning and troubleshooting.
Having experiences on steel industries is an advantage.
HSE Knowledge and experience is a must.
Fluent in English & Computer Literate.
Preferred domicile in Cilegon area.
If you meet the above requirement, please submit your application with detail resume & your recent photograph to:
HRD Department
PT Commonwealth Steel Indonesia
Jl. Australia II Kav I-1
Kawasan Industri Krakatau Steel (KIEC)
Cilegon, Banten 42443
Or by email to: hrd@comsteel.com

2 Lowongan Kerja Manager Hotel di The Aryaduta Makassar

Career @ The Aryaduta

The Aryaduta Makassar is the Makassar’s first 5 star hotel. Just 20
minutes drive from Sultan Hasanuddin International Airport.
Located near to the central business district, banks, and various
tourist attractions such as Fort Rotterdam, Losari Beach, Makassar
culinary area and Trans Studio Theme Park.
We are looking for suitable person for position of:
Assistant Director of Sales
and
Sales Manager

General requirements:
1. Dynamic, energetic, self motivated and has good personality.
2. Good command and written English and computer literate.
3. High responsibility, reliable, good team player and able to
work independently.
4. Has strong leadership and managerial skill.
Please send your resume with current photograph to:
hrmngr-mks@aryaduta.com
Visit us: www.aryaduta.com
date of issue: 27 April 2011

Lowongan Kerja Teknisi Jaringan PT Ander Cakra Buana

PT Ander Cakra Buana, an IT solution provider in South Jakarta is currently

seeking for a Technical Engineer.

- Have knowledge and technical experience in Windows and Linux
- Have knowledge and technical experience in LAN/WAN and hardware
troubleshooting
- Self motivated and fast learner
- Able to multitask and work under pressure
- Have good communication skills
- Knowledge of programming would be an advantage

Please send your comprehensive resume to: hrd@andercakrabuana.com

5 Lowongan Kerja Telekomunikasi di PT. ZTE Indonesia

PT. ZTE Indonesia

PT. ZTE Indonesia as subsidiary company of ZTE Corporation is one of the
leading telecommunication solution suppliers based on China providing
total solution to telecom carriers worldwide. ZTE’s over 65,000 employees
are working in more than 130 countries and regions in Asia, America,
Europe, Africa, etc. In coping with our expansion in local market
depending on our Indonesian large project demand, ZTE is looking for
outstanding employees in Indonesia to fill in the vacant position of:

Senior Network Optimization engineer
Responsibility:
Focusing on network performance issues, communicate with/train/guide
customers.
Improve the network performance, work out excellent network, win and
exceed customer’s satisfaction & expectation.
Provide solutions to major problems related to network performance,
including complex technical issues, long pending problems and customer
complaints.
Research on network optimization technology, accumulate and transfer
optimization knowledge and skills.
Requirements:
More than 8-year experience in telecom industry and minimum 5-year network
planning & optimization experience.
Excellent communication skills in English.
Ability of communication with high level management of telecom operators,
e.g. negotiation and presentation abilities.
Deep knowledge in wireless communication technology evolution. Reputation
in telecom industry is definitely an asset.
Familiar with the business operating mode of telecom operators, experience
of holding important positions in telecom operators is preferred.
No limitation to nationality.
Transmission Rollout Director
Requirements:
More than 10 years experience in telecommunication
Have rich experience of large transmission roll-out project (IP and E1),
including MW/MUX/switch in large scale
Strong capability of roll out planning, including target term, internal
and external resources plan and major dependencies and risks
identification.
Strong capability of progress monitoring, bottlenecks identification and
solutions.
Strong leadership and management skill to roll out team for progressing
which is located separately in several regions all over the country
Good communication skills.
Responsibilities:
In charge for large scale transmission project
Be responsible for project from initiation, planning, monitor, control
until closure.
Manage and lead the roll out team locates separately in the
country to achieve the project target. Address the major bottlenecks and
implement solutions.
Give proper report to high management.
Interface to the customer of transmission, can communicate well with
customer’s top management and give professional reports and presentations.
Project Rollout Senior Manager
Quantification:
More than 10 years experience in Telecommunications, have rich experience
of large GSM/CDMA/3G wireless roll-out Project (better more than 1000
BTS).
Strong Capability of rollout planning, including scheduling, internal and
external resources plan, and Major dependencies and Risks identification.
Strong Capability of Progress monitoring, bottlenecks/Gap analysis and
Solutions.
Strong Leadership and Management skill to the rollout team for regions all
over the country. And Good communication skills.
Job description:
Transmission Rollout Director of large project(more than 1000 BTS)
Be responsible for Project from initiation, planning, monitor, control
until closure.
Manage and Lead the rollout team locates in the country to achieve the
project target. Address the major bottlenecks and implement the solutions.
Proper report to higher management.
Interface to the customer Rollout Team, Can communicate well with customer
senior management about all rollout matters, and give professional reports
and presentations.
KPI Assistant
Job Description:
Responsible for internal and HQ KPI management, task tracing and weekly
customer visit submit and audit.
Requirements:
Fluent in English and Chinese speaking and writing
Good communication skill and strong cooperation ability
Computer literate
Minimum bachelor degree in Management or relevant background, with minimum
GPA: 2.75/4.00
Has 1 year above for management and internal work experience.
Preferable Female, single or married, with good appearance, health.
Have principle, strong affinity, team player, cheerful, able to work under
pressure, detail oriented person.
Local Purchase Assistant
Job Description:
Request Quotation from supplier
Survey the material price on the market.
Negotiate with the supplier about the price.
PO Process and sent the PO to supplier.
Check material quality and specification and make sure the supplier will
send the material on schedule and at place we had already decided.
Create Monthly report for PO Summary and Outstanding PO
Authenticate supplier according to material price new regulation.
Requirements:
Good communication skill in English and Mandarin is an advantage
Good negotiation skill
Can do prize analyze
Has wide knowledge about material purchase
Minimum bachelor degree from reputable university with minimum GPA:
2.75/4.00
Minimum 1 year in same position
Detail oriented, mandarin will be advantages, self controlled, steadiness,
and tough.
Forward your comprehensive resume and CV in English to:
hrindonesia@zte.com.cn
Or post them to:
PT.ZTE Indonesia
The East Building, 26th Floor
Lingkar Mega Kuningan, Kav.E3.2 No.1
South Jakarta 12950
Warm Regards,
Abigail Yolanda
HR Department
PT. ZTE Indonesia
Telp. +6221-29942168
HP: +62811-8008805
Mail: Abigailabigail3@zte.com.cn