Kamis, 31 Maret 2011

Embriologi Al-Qur'an ; Tanggapan tentang Al Quran menjiplak hasil penemuan Ilmuwan Yunani

Bagian 1

Tanggapan tentang Al Quran menjiplak hasil penemuan Ilmuwan Yunani

Pernyataan para misionaris bahwa embriologi yang diterangkan dalam ayat-ayat Al Quran menjiplak (plagiarize) hasil penemuan ilmuwan Yunani kuno, maka informasi tentang embrilogi yang ada dalam ayat-ayat Al Quran harus ditolak. Karena ada informasi dalam Al Quran yang tertolak, maka Al Quran bukanlah wahyu dari Allah !!
Tuduhan bahwa Nabi Muhammad saw menjiplak hasil penelitian ilmuwan Yunani kuno adalah suatu tuduhan yang seruis, oleh sebab para misionaris harus mempu secara factual membuktikan dgn bukti-bukti konkrit!!
Menanggapi masalah tsb diatas perlu ditegaskan terlebih dahulu difinisi dari menjiplak (plagiarize)

Menurut Webster dictionary, menjiplak(plagiarize) adalah kegiatan menyalin secara utuh (to copy) hasil karya/pemikiran orang lain untuk kepentingan diri sendiri tanpa menghiraukan kepentingan nara sumbernya.

Untuk membuktikan tuduhan misionaris tsb, berikut adalah informasi hasil penelitian ilmuwan Yunani kuno tentang embrio.

1.1 Embriologi menurut Hippocrates

Hippocrates (460 – 377 SM) adalah tabib berkebangsaan Yunani dan pendiri sekolah pengobatan Hippocrates. Ilmu embrologi yang disusun oleh Hippocrates terdiri dari tiga buku yaitu the treatuse on Regimen, The work on the seed dan The Nature of the Child (copy right : Hippocratic wrtings, Penguin Classic, 1983)
Ringkasan embriologi menurut Hippocrates
Makhluk hidup tersusun dari dua unsur utama yaitu : air dan api. Pembentukkan embrio dilakukan oleh api. Saripati makanan embrio berasal dari makanan & nafas dari ibunya. Embrio terbentuk secara simultan. Embrio mengembang & terlihat nyata pada kurun yg bervariasi (40 hari, yang lain menyebutkan 2,3 atau 4 bulan). Kedua pasangan mempunyai sperma yg sama yaitu sperma wanita dan pria. [/b][/i]Sperma[/i][/b] berasal (diproduksi) dari seluruh tubuh dari pasangan orang tua, sperma lemah berasal dari bagian tubuh yg lemah, sperma kuat berasal dari bagian tubuh yg kuat.


Embrio diberi makanan melalui darah ibunya. Darah menggumpal, membentuk daging embrio. Tulang tumbuh keras krn pengaruh panas. Kepala terbentuk dari bagian atas pundak/bahu, sedangkan tangan bagian atas dan bawah tumbuh dari bagian samping pundak/bahu. Mulut janin terbuka. Hidung dan telinga berasal dari daging[/i][/b] dan kemudian berlubang. Mata terisi oleh cairan bening. Organ kelamin berubah menjadi datar. Tubuh bagian atas bernafas melalui mulut dan lubang hidung. Saluran pengeluaran terbentuk dari perut dan usus melalui anus. Periode artikulasi (periode dimana anggota badan terdiferensiasi) berlangsung selama 42 hari utk embrio wanita dan 30 hari utk embrio pria. Prosess pertumbuhan tumbuhan dan manusia adalah tepat sama. Makanan dapat mempengaruhi pertumbuhan embrio.

1.2 Embriologi menurut Aristoteles

Aristoteles (384 – 322 SM) adalah seorang filosof dan ilmuwan Yunani yg menulis lebih dari 400 buku dari berbagai cabang ilmu pengetahuan.. Kompilasi bukunya tentang masalah embryologi dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul On the Generation of Animals. Dalam buku ini Aristoteles menjelaskan tentang embryo binatang, binatang beranak/menyusui, dan binatang berdarah dingin. (Ogle, W. Aristotle on Parts of Animals, Kegan Paul, Lodon, 1882).
Ringkasan embriologi menurut Aristoteles
Konsep pembentukan embrio[i] berasal dari [i]koagulasi darah menstruasi. Tahap perkembangan embrio sama dengan tahap perkembangan ragi. Proses pertumbuhan embrio sama dengan proses pertumbuhan bibit tanaman yang ditanam di tanah. Embrio tumbuh dan berkembang mulai dari dinding jantung dan diteruskan ke seluruh bagian tubuh. Pembentukan bagian tubuh yang sama dipengaruhi oleh pemanasan dan pendinginan. Beberapa bagian embrio diatur oleh pengaruh dingin dan beberapa bagian lainnya diatur oleh pengaruh panas.
Pengaruh dingin mengatur pertumbuhan daging, sedangkan pengaruh panas (fire) melarutkannya. Kuku, tanduk, kuku binatang dan cakar terbentuk dari panas penguapan cairan. Urat daging, otot dan tulang terbentuk melalui pengerasan cairan oleh pengaruh panas dari dalam. Pemanasan dan pendinginan keduanya berpengaruh terhadap proses penciptaan (creation) embrio.
Tubuh bagian atas adalah bagian yang tumbuh sempurna lebih dulu, sedangkan tubuh bagian bawah akan menyusul sesuai dengan waktu berjalan. Pada tahap awal pembentukan, semua bagian embrio secara garis besar dapat terlihat. Setelah itu, bagian embrio tersebut akan berwarna-warni, melunak dan mengeras. Jantung adalah bagian tubuh semua hewan yang pertama kali terbentuk. Suhu dingin berpengaruh terhadap terbentuknya otak. Janin laki-laki terbentuk pada bagian kiri rahim, sedangkan janin perempuan terbentuk dari bagian kanan rahim.

1.3 Embriologi menurut Galen

Galen (129-199 AD) adalah seorang tabib dan pendidik yang idenya mendominasi dunia pengobatan sampai zaman Renaissance.

Ringkasan embriologi menurut Galen

Ada sesuatu kekuatan yang berasal dari material primitive yang tak berbentuk dan mengubahnya menjadi bentuk yang berbeda. Pengaruh dari kekuatan tersebut terbagi menjadi tiga yaitu : (1) kejadian, (2) pertumbuhan, (3) nutrisi. Embrio tidak dipikirkan terbentuk dari kombinasi dari darah mentruasi dan cairan semen. Tali pusar berfungsi sebagai akar. Pertumbuhan embrio dibagai menjadi empat tahap; (1)tahap pertama : tahap kejadian dimulai dari sesuatu yang tak berbentuk seperti yang terlihat pada pembedahan ataupun aborsi. (2) tahap kedua : tahap pengisian darah pada daging dimana yang meyebabkan terbentuknya tiga bagian tubuh utama yaitu jantung, hati dan otak, kemudian disebut sebagai janin.
(3) tahap ketiga : tahap dimana semua bagian tubuh terpolakan dan bagian tubuh tersebut tampak jelas sebagai bayangan gelap. Bentuk jantung, hati dan otak terlihat lebih jelas dibandingkan anggota badan lainnya, tangan bagian atas dan bawah tumbuh dari bagian samping pundak/bahu. (4) tahap keempat : adalah tahap dimana anggota badan akan tampak nyata.. Tahap keempat atau tahap terakhir dimana semua bagian dari anggota badan terdiferensiasi, pada tahap ini Galen tidak lagi menyebutnya sebagai janin, tapi disebut sebagai bayi. Seperti pada tumbuhan tali pusar berfungsi sebagai akar. Embrio bernafas melalui tali pusar, mengeluarkan urine melalui cairan ketuban dan terus keluar melalui selaput ari. Janin berjenis kelamin laki-laki dan perempuan terbentuk pada dinding rahim yang saling berlawanan. Cairan semen wanita membentuk selaput arid dan koagulasi cairan semen pria dan wanita dalam rahim membentuk pembuluh darah.
Darah embrio mengalir melalui jantung ke paru dan bukan sebaliknya. Bernafas dilakukan melalui tali pusar. Kotoran embrio dikeluarkan melalui selaput ari. Janin berjenis laki-laki diyakini terbentuk lebih cepat dibandingkan janin berjenis kelamin perempuan. Makanan dapat mempengaruhi pertumbuhan embrio. Makanan kering yang dimakan oleh ibu, dipercaya mempercepat pertumbuhan janin.

1.4 Embriologi menurut kitab Talmud Yahudi (Dr. Omar Abdul Rehman)

1. Tahap pertama : tahap awal 0 – 1,5 bulan
2. Tahap kedua : tahap pembentukan janin.
3. Tahap ketiga : tahap pra pembentukan bayi (1,5 – 4 bulan)
4. Tahap keempat : tahap pembentukan bayi (4 – 7 bulan)
5. Tahap kelima : tahap dimulainya kehidapan bayi
6. Tahap keenam : tahap akhir; pembentukan bayi sempurna

1.5 Embriologi menurut Al Quran (Dr. Omar Abdul Rehman)

Menurut Al Quran pembentukan Embrio dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu :
1. Nuftah : tahap awal pembentukan embrio dan mencakup periode waktu percampuran antara ovum dan sperma, selanjutnya peleburan sel jantan dan betina tersebut membentuk zygote di dalam rahim (uterus). Dalam periode ini zygote terus membelah diri dan menjadi bentuk yang lebih kompleks.
2. Khalaqna atau Takhliq : tahap kedua pembentukan embrio, atau disebut dg periode organogenesis. Dimulai dari minggu ketiga dan berakhir pada minggu kedelapan dari masa kehamilan. Pada tahap ini sel terus membelah diri dan membentuk organ manusia dan systemnya. Tahap kedua ini dibagi menjadi beberapa subsistem yaitu Alaqa, Mudgah, Izam dan Lahm. Masing-masing tahap mendriskripsikan pertumbuhan embrio secara komprehensif.
3. Ansha 'na or Nash 'ah: Tahap ketiga atau tahap akhir pembentukan janin. Dalam tahap ini sel membelah diri secara cepat, melakukan diferensiasi, dan terus tumbuh menjadi bentuk manusia sempurna.
Ringkasan embriologi menurut Al Quran (Dr. Omar Abdul Rehman)
Nutfah (QS Qiyaamah 37) “Bukankah ia dahulu berasal dari sel sperma dan air mani yang dipancarkan”. (QS Mu’minun 13) “Kemudian kami simpan sel sperma dan air mani itu kedalam tempat yang kokoh (rahim)”.

Alaqah (QS Qiyaamah 38) “Kemudian sperma dan air mani itu menjadi segumpal darah (berbentuk seperti lintah)”. (QS Mu’minun 14) “Kemudian sperma dan air mani itu Kamijadikan segumpal darah (berbentuk seperti lintah)”
Mudghah (QS Infithaar 7) “Allah yang telah menciptakan kamu lalu....., (QS Qiyaamah 38) “Allah yang telah menciptakan kamu...,(QS Mu’minun 14) “Kemudian kami jadikan segumpal darah itu (berbentuk seperti lintah) kami jadikan segumpal daging (Mudghah)....
Izam (QS Infithaar 7) “........menyempurnakan kejadianmu, (QS Qiyaamah 38) “...Allah menciptakannya dan menyempurnakannya“, (QS Mu’minun 14) “......dan segumpal daging (Mudghah) itu kami jadikan tulang belulang(Izam).
Lahm[/b[ (QS Infithaar 8) [b]“......dan membentuk tubuhmu sesuai dengan yang Dia kehendaki, (QS Qiyamaah 38) “....lalu Allah menyempurnakannya, (QS Mu’minun 14) “....kemudian kami bungkus tulang belulang itu dengan daging (lahm : otot daging)
Nash’ah (QS Infithaar 8) “....Dia menyusun tubuh-tubuhmu, (QS Qiyamah 39) “ .. Allah menjadikannya sepasang laki-laki dan perempuan“, (QS Mu’minun 14) “...Kami jadikan makhluk yang berbentuk lain.....
Perbandingan embriologi menurut Al Quran dan Galen (Dr. Omar Abdul Rehman)

Keautentikan dan keunikan Quran dipertanyakan dengan mengkalim bahwa Nuftah menjiplak teori yang dikembangkan oleh Galen tentang cairan semen yang tak berbentuk. Dr. Omar menjelaskan, dalam Quran tidak dijelaskan tentang Nuftah sebagai cairan semen yang tak berbentuk, tetapi mendiskripsikan Nuftah sebagai setitik cairan secara detail bila dibandingkan dengan hasil observasi Galen.
Dalam Quran dan Hadis dijelaskan bahwa Al Nuftah Al Amshaj adalah campuran dari cairan yang mengandung sel jantan dan betina.. Selanjutnya Quran menyebutkan Nuftah dan tempat penyimpanannya, tiga lapis kegelapan, ekstraksi sempurna, Khalaqah (kreasi), Qadarah pemrogramman, diterminasi seksual, konsep dari Nuftah, Al-Ghaydh dan Al Harth atau implementasi disebutkan dalam Quran. Selanjutnya menurut Dr Omar, informasi yang disebutkan di atas ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan embriologi modern. Dari fakta tersebut diatas jelas bahwa tidak terbukti bahwa teori tentang Nuftah yang terdapat dalam Quran menjiplak hasil observasi Galen.

Usaha membandingkan istilah Alaqah dalam Quran dengan hasil obsrvasi Galen untuk membuktikan bahwa Alaqah adalah jiplakan dari hasil observasi Galen tahap kedua tentang embriologi (tahap kedua Galen : pembentukan sistem pembuluhdarah janin dengan otak, hati dan jantung yang masih benbentuk gumpalan darah)
Dr. Omar menjelaskan bahwa dalam tahap ini (Alaqah), Quran tidak menjelaskan tentang bentuk ataupun tentang ukuran jantung, otak, hati ataupun bentuk jaringan lainnya, tetapi menyebutkan bahwa Alaqah adalah sesuatu yang menempel secara kuat dan bentuknya seperti lintah atau sesuatu yang menempel pada permukaan.
Persamaan yang mungkin ada adalah ketika Galen menjelaskan tentang darah dan beberapa komentator menterjemahkan Alaqah sebagai gumpalan darah. Namun ketika diuji, ternyata Alaqah bukan berarti darah.

Menurut Al-Qa’moos Al-Muhif dinyatakan bahwa Alaqah adalah darah dalam bentuk normalnya yang secara ekstrem berwarna merah atau sesuatu yang mengeras atau sesuatu yg berubah bentuk dari cairan menjadi padatan karena pendinginan., sesuatu yang melekat (seperti tanah liat yang melekat pada tangan)
Diskripsi yang sama tentang Alaqah juga terdapat dalam Hans Wehr’s Dictionary of Arabic. Jadi yang dimaksudkan dengan Alaqah menurut dua kamus tersebut diatas adalah sesuatu yang melekat atau menggantung pada sesuatu. Pengertian Alaqah sama dengan darah merujuk pada sifat darah (atau Dam dalam bahasa Arab) yang kental, segera setelah mengering. Alaqah juga berarti Lumpur, merujuk pada sifatnya yang khas yaitu “cepat mengeras” bila menempel pada tangan. Alaqah bisa juga berarti rasa benci seumur hidup atau cinta, karena emosi yang melekat pada jantung seseorang. Alaqah juga bisa berarti lintah yang menyedot darah makhluk hidup yang ditempelinya.
Alaqah juga bisa berarti bagian dari pohon yang mudah dijangkau oleh binatang, karena dipohon itulah binatang tsb bertempat tinggal.

Dalam Quran disebutkan ”Dia menciptakan manusia dari ”Alaqah”, oleh institusi pendidikan Islam ditafsirkan sebagai “gumpalan darah beku”, ini bukan berarti bahwa “Alaqah sama dengan Gumpalan darah beku”, tetapi mereka hanya mencari tafsir yang sesuai . Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, saat ini kita mengetahui bahwa “manusia tidak mungkin tercipta dari gumpalan darah beku”, maka Alaqah yang ditafsirkan sebagai “gumpalan darah beku” harus disesuaikan. Bila Al Quran diterjemahkan dan dicetak tanpa menyertakan bahasa aslinya maka kaum muslimin tidak punya pilihan selain menerima pengertian bahwa “Alaqah berarti gumpalan darah beku”, artinya bahwa Al Quran tersebut mengandung kesalahan ilmiah.
Namun kasus Al Quran sangat berbeda dengan kasus yang terjadi dalam kitab-kitab suci lain yang diterjemahkan tanpa menyertakan bahasa aslinya, sampai saat ini Al Quran dicetak dan diterjemahkan dengan menyertakan bahasa aslinya!!!.
Argumentasi lain yang muncul adalah Alaq yang terdapat dalam QS 96:2 terpaksa ditafsirkan sebagai ”gumpalan”, berlawanan dengan “seperti lintah yang menempel pada sesuatu”, sebab kalimat Alaq pada QS 96:2 berasal dari bentuk tunggal Alaqah. Namun argumentasi tersebut sangat tidak beralasan, bahkan seseorang yang baru belajar bahasa arabpun tahu bahwa baik Alaqah dan Alaq kedua-duanya dapat mempunyai arti yang sama. Pada kenyataannya dalam Al Quran, perbedaan tafsir bisa terjadi pada kata-kata/kalimat yang sama.

Namun penafsiran tersebut haruslah mengikuti hukum gramatika bahasa arab yang sangat ketat, jadi sangat tidak mungkin untuk disisipkan kata-kata yang “aneh-aneh“.
Usaha untuk membandingkan istilah Mudghah dalam Al Quran terhadap hasil observasi Galen juga dilakukan dengan dilandasi pengertian yang sangat dangkal tentang istilah Mudghah atau kata-kata lain yang berhubungan dengannya seperti Khalaq dan Mokhalaqa wa Ghair Mokhalaqa.[/i] Dalam Quran dan Hadis dijelaskan bahwa Mudghah berarti segumpal daging yang kenyal, sebagian berbentuk dan sebagian lainnya tak berbentuk, coba bandingkan dengan pernyataan Galen tentang pembentukan tiga bagian utama yaitu bayangan hitam (silhouette), cabang-cabang (twigs)/cabang-cabang anggota badan lainnya (limbs). Galen juga menyatakan bahwa pada tahap itu tiga bagian utama tersebut terlihat lebih jelas dibandingkan dengan bagian perut dan anggota badan lainnya.

Galen juga tidak menerangkan tentang gumpalan daging yang kenyal atau terminologi lain yang dapat dipakai untuk menjelaskan arti dari Khalaq (tahap pembentukan awal, inisiasi), Mokhalaqa wa Ghair Mokhalaqa (tahap diferensiasi dan bagian yang tak terdiferensiasi) atau fa (yang mengindikasikan urutan kejadian yang sangat cepat). Dari analisa perbandingan teks tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa apa yang diterangkan oleh Galen tidak sama dengan apa diterangkan oleh Quran dan Hadis.
Terminologi Al-Nash’ah (tahap perkembangan selanjutnya) yang diterangkan dalam Al Quran juga dituduh menjiplak hasil observasi Galen.

Sekali lagi, ditemukan melalui investigasi yang lebih mendalam bahwa tidak ada kesamaan teks atau bukti adanya penjiplakan tentang terminology yang dijelaskan oleh Al Quran dengan hasil observasi Galen. Pada tahap keempat atau tahap akhir pembentukan calon bayi, Galen menerangkan tentang diferensiasi dan embrio yang berubah menjadi calon bayi.

Al Quran memakai istilah Ansha’a yang berarti tahap inisiasi dan penyebab terjadinya perkembangan. Lebih jauh lagi istilah Sawaak dan Fadaak (yang berarti menggenapkan dan meluruskan), tetapi saat ini juga ditemui istilah tersebut kamus Yunani. Jadi tuduhan terhadap Nabi Muhammad saw bahwa beliau menjiplak ide bangsa Yunani adalah tidak masuk akal, karena istilah tersebut baru muncul setelah istilah tersebut dijelaskan oleh Al Quran.
Kesimpulan (Dr. Omar Abdul Rehman)

Setelah melakukan penelitian mendetil terhadap ide nenek moyang bansgsa Yunani tentang embriologi, dan membandingkannya dengan Al Quran, sangatlah jelas – meskipun - dibaca oleh orang awampun, bahwa embriologi yang diterangkan oleh Aristoteles, Hippocrates dan Galen sangat berbeda dengan apa yang telah diterangkan dalam Al Quran.
Fakta menyebutkan bahwa terdapat banyak perbedaan yang sangat menyolok tentang istilah-istilah yang disebutkan Al Quran bila dibandingkan dengan istilah yang diterangkan oleh ketiga ilmuwan Yunani tersebut diatas. Hal lain yang perlu dicamkan adalah Al Quran mempunyai gaya bahasa yang unik. Bahasa Arab Al Quran sangat puitis dan ritmik, dimana tidak akan kita temukan pada literatur Yunani yang membahas masalah embriologi dalam bentuk yang sangat puitis.

Dari kesimpulan yang dikemukan oleh Dr. Omar dan difinisi tentang penjiplakan menurut Webster Dictionary, bahwa embriologi yang diterangkan dalam Al Quran merupakan hasil salinan (copy) secara utuh dari hasil peneltian ilmuwan nenek moyang bangsa Yunani tidak terbukti secara sah.
Tuduhan bahwa Nabi Muhammad saw menjiplak ide/hasil karya nenek moyang bangsa Yunani tidak berdasarkan pada bukti yang kredibel atau alasan yang akurat, tetapi hanyalah berdasarkan pada hasil analisa yang bias dan subjektif, maka tuduhan tersebut harus ditolak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar