Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah menyiapkan buku ensiklopedia berisikan tentang perjalanan panjang organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut. Penerbitan ensiklopedia ini diharapkan bisa menjadi monumen pengetahuan dan babad kontemporer yang merekam sejarah, tokoh, dan khazanah edukasi di pesantren secara obyektif, akurat, dan komprehensif.
"Jumlah warga NU diperkirakan mencapai lebih dari 70 juta orang, maka sudah selayaknya dicatat dan didokumentasikan dalam sebuah ensiklopedia," kata Ketua Umum PBNU Said Aqiel Siradj dalam siaran persnya, Rabu (30/3/2011).
Menurut Said Aqiel, ensiklopedia itu ditujukan untuk merangkum pengetahuan, mendorong minat kajian, dan pengembangan NU. Buku tersebut diharapkan bisa menjadi referensi terlengkap tentang NU masa lalu hingga kini.
Ketua PBNU M Imam Azis yang menjadi salah satu inisiator penerbitan ensiklopedia itu menjelaskan, buku berjudul Ensiklopedia Nahdlatul Ulama: Sejarah, Tokoh, dan Khasanah Pesantren ini akan diluncurkan pada pertengahan Juni mendatang.
"Peluncurannya akan dilakukan pada saat peringatan harlah Nahdlatul Ulama," katanya.
Imam juga menambahkan, ensiklopedia ini menjadi proyek monumental yang akan tercatat sepanjang sejarah NU. Selama ini, NU sendiri selalu terkendala masalah pendanaan yang cukup besar untuk menerbitkannya.
"Kendala itu terkait karena riset teks dan foto ternyata banyak dilakukan di Belanda, Perancis, dan Jepang. Maklum, data-data tentang NU masa lampau itu memang banyak berserakan dan tercecer di luar negeri sehingga kami harus melakukan riset dan penulisan ini hampir 1,5 tahun," ujarnya.
Adapun terkait penerbitan buku ensiklopedia ini, PBNU bekerja sama dengan Telkom Flexi untuk menerbitkan dan mendistribusikan produk tersebut di kalangan warga NU. Kerja sama itu salah satunya menyiapkan ponsel Flexi Aswaja yang berisikan layanan konten tentang NU.
"Supaya warga nahdliyin bisa mengakses informasi apa saja tentang NU, seperti Murottal Quran, Hadis, Shalawat, Wirid dan Doa, Ahkamul Fuqoha, Kitab Kuning, Kutbah Jum’at, Lazis NU, Taushiyah Kiai NU, Manasik Haji dan Umroh, dan masih banyak lagi konten edukasi yang bermanfaat di pesantren atau yayasan pendidikan NU," tambah Imam. JAKARTA, KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar