KOMPAS.com — Apakah Anda salah seorang penggemar kacang pistachio? Beruntunglah bila Anda pria yang rutin mengonsumsi camilan impor berharga cukup mahal ini.
Menurut sebuah penelitian, kebiasaan mengudap kacang ini ternyata berefek positif bagi kaum Adam dalam mempertahankan kejantanan.
Seperti yang dipublikasikan dalam edisi terbaru International Journal of Impotence Research: The Journal of Sexual Medicine, kebiasaan mengonsumsi pistachio dapat memperbaiki fungsi seksual pada pria yang memiliki gejala impotensi atau disfungsi ereksi (DE).
Para peneliti di Turki melibatkan para relawan yang diberikan camilan 100 gram pistachio (sekitar satu cangkir) pada saat makan siang. Konsumsi dilakukan setiap hari selama tiga pekan. Pada akhir penelitian ditemukan, 17 relawan mencatat skor 50 persen yang lebih baik pada kuisioner seputar DE dibandingkan skor mereka sebelum konsumsi kacang.
Para relawan ini juga menunjukkan perbaikan pada fungsi ereksi, kepuasan saat berhubungan intim, fungsi orgasme, dan gairah seksual. Bahkan, aliran darah menuju penis juga menunjukkan peningkatan sekitar 22 persen melalui pengukuran ultrasound.
"Kacang pistachio mengandung asam amino non-esensial arginine yang relatif tinggi, yang tampaknya dapat mempertahankan fleksibilitas pembuluh arteri dan meningkatkan aliran darah dan memicu nitrat oksida, zat yang melenturkan pembuluh darah," ungkap salah seorang peneliti, Mustafa Aldemir, dari Atatürk Teaching and Research Hospital di Turki.
Para relawan pria yang terlibat penelitian ini juga dilaporkan menunjukkan perbaikan kadar kolesterol yang signifikan. Hal ini dikarenakan pistachios juga kaya akan asam lemak tak jenuh, serat, dan plant sterol. Riset sebelumnya juga menunjukkan adanya hubungan antara level kolesterol dan impotensi atau DE.
Meskipun temuan ini dapat menggoda Anda untuk segera membeli kacang pistachio, para peneliti menegaskan bahwa hasil penelitian ini masih dalam tahap awal. Jadi, bila Anda memang sedang mengalami problem fungsi seksual, berkonsultasi dengan dokter adalah langkah paling bijak daripada sekadar mengudap kacang impor ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar